Profesor Ying, Ilmuwan Perempuan Muslim Pertama yang Jadi Anggota NAI

15 Desember 2017 13:36 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Profesor Jackie Ying. (Foto: YouTube FallingWallsBerlin)
zoom-in-whitePerbesar
Profesor Jackie Ying. (Foto: YouTube FallingWallsBerlin)
ADVERTISEMENT
Umat muslim di seluruh dunia patut berbangga atas prestasi yang ditorehkan oleh Profesor Jacki Ying, ilmuwan di bidang teknologi nano.
ADVERTISEMENT
Ia menjadi ilmuwan perempuan muslim pertama dari Singapura yang diakui sebagai anggota National Academy of Inventors (NAI).
“Ini merupakan sebuah kehormatan yang besar dapat diakui oleh National Academy of Inventors (NAI)," kata Prof Ying seperti dilansir Channel News Asia (CNA), Rabu (13/12).
Diterimanya Prof Ying sebagai anggota NAI, jelas menjadi hal yang sangat prestisius. Pasalnya, NAI hanya memberikan penghargaan kepada para akademisi yang memiliki inovasi, serta harus ada dampak yang luas pada masyarakat.
"Setelah belajar di kampus yang sama dengan Thomas Edison, saya selalu terinspirasi untuk menjadi seorang penemu. Dapat berkontribusi melalui terobosan teknologi dan inovasi merupakan hal paling menarik dari sebuah penelitian," tambahnya.
Prof Ying lahir pada 1966 di Taiwan. Saat dia berusia tujuh tahun, ia dan keluarganya pindah ke Singapura. Kemudian, pada usia 15 tahun, ia pindah ke New York dan lanjut menempuh pendidikan tinggi di sana.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan penuturannya kepada Asiaone, Prof Ying mengaku mengenal Islam melalui teman baiknya saat masih kecil, ketika ia berada Singapura. Namun, ia mulai serius mempelajari Islam saat usiannya menginjak 30 tahun.
“Islam adalah agama yang sederhana dan masuk akal bagi saya,” tutur Prof Ying.
Profesor Jackie Ying. (Foto: YouTube FallingWallsBerlin)
zoom-in-whitePerbesar
Profesor Jackie Ying. (Foto: YouTube FallingWallsBerlin)
Terkait dengan bidang keilmuan yang digelutinya, ia merasa bahwa sains justru mendekatkan umat manusia pada Tuhan, bukan sebaliknya.
“Kemungkinan segala sesuatu jatuh pada tempatnya secara kebetulan sangat kecil. Jadi bagi saya itu sederhana, harus ada Sang Pencipta,” tegasnya.
Saat ini, Prof Ying telah memegang lebih dari 180 paten, 32 di antaranya memiliki lisensi perusahaan multinasional dan start-up.
Paten yang ia miliki digunakan untuk beragam aplikasi dalam teknologi nano, mulai dari pengiriman obat, teknik sel dan jaringan, implan medis, biosensor, alat kesehatan, diagnostik, skrining obat, katalisis, hingga baterai.
ADVERTISEMENT
Selain sebagai seorang ilmuwan, saat ini Prof Ying aktif melakukan mentoring dalam rangka menginspirasi para pemuda muslim. Hal itu dilakukannya agar banyak kaum muslim gemar mempelajari ilmu pegetahuan dan teknologi.