PVMBG Tanggapi Aksi Nekat WNA Dekati Kawah Anak Krakatau

21 Januari 2019 8:02 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
WNA yang langgar batas aman Gunung Anak Krakatau. (Foto: @rajo_ameh/Twitter)
zoom-in-whitePerbesar
WNA yang langgar batas aman Gunung Anak Krakatau. (Foto: @rajo_ameh/Twitter)
ADVERTISEMENT
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), menanggapi aksi nekat warga negara asing yang mendekati kawah Gunung Anak Krakatau dan melanggar batas aman 5 kilometer dari kawah.
ADVERTISEMENT
WNA yang belum diketahui namanya itu, mengunjungi Anak Krakatau dan berfoto di sekitarnya pada 17 atau 18 Januari 2018. Gunung api tersebut sampai hari ini berstatus siaga.
Hendra Gunawan, Kepala Mitigasi Gunung Api Wilayah Barat PVMBG, berkata itu adalah tindakan berbahaya dan tidak menghormati aturan yang berlaku di Indonesia. Dia meminta siapapun, termasuk warga negara asing, agar patuh dengan apa yang ditetapkan pemerintah demi keselamatan bersama.
"Kalau bertamu ke kita seharusnya 'kan berperilaku menghormati aturan hukum yang ada di sini," ujar Hendra saat dihubungi kumparan, Minggu (20/1).
2 WNA yang langgar batas aman Gunung Anak Krakatau. (Foto: @rajo_ameh/Twitter)
zoom-in-whitePerbesar
2 WNA yang langgar batas aman Gunung Anak Krakatau. (Foto: @rajo_ameh/Twitter)
Dia meminta kerja sama para pemandu wisata untuk memberi tahu turis yang berniat ke sekitar Anak Krakatau, bahwa sampai hari ini status gunung itu masih siaga, lalu menyampaikan imbauan pemerintah untuk tidak mendekati Anak Krakatau.
ADVERTISEMENT
Dalam foto-foto yang diunggah ke akun Twitter @rajo_ameh (Pascal Blonde), terlihat dua WNA mengunjungi bagian barat daya Anak Krakatau yang kini muncul lagi setelah hancur akibat longsor pada Desember lalu. Bagian ini merupakan kawah Anak Krakatau yang kini terisi oleh air.
Dia juga memotret air berwarna cokelat yang berada di sekitar Anak Krakatau. Namun, kini kicauan itu telah dihapus dan bahkan akun Twitter-nya juga sudah tidak bisa ditemukan lagi.
Screenshot tweet WNA yang langgar batas Anak Krakatau. (Foto: @rajo_ameh/Twitter)
zoom-in-whitePerbesar
Screenshot tweet WNA yang langgar batas Anak Krakatau. (Foto: @rajo_ameh/Twitter)
Lokasi Anak Krakatau yang berada di tengah laut membuatnya sulit untuk diawasi dengan ketat. Hal ini jadi salah satu penyebab kejadian penerobosan oleh masyarakat bisa terjadi.
PVMBG hanya bisa memberikan rekomendasi terkait status gunung. Untuk masalah tindakan pengamanan dan lainnya, Hendra berkata itu menjadi kewenangan pemerintah daerah dan aparat hukum.
ADVERTISEMENT
"Kita tidak punya rentang kendali sampai ke 50 kilometer di tengah laut. Yang bisa kita sampaikan adalah rekomendasi ke pemerintah daerah atau pihak terkait lainnya untuk menyebarkan informasi bahwa radius aman itu adalah 5 Kilometer," kata Hendra.
WNA yang langgar batas aman Gunung Anak Krakatau. (Foto: @rajo_ameh/Twitter)
zoom-in-whitePerbesar
WNA yang langgar batas aman Gunung Anak Krakatau. (Foto: @rajo_ameh/Twitter)
Anak Krakatau sedang menjadi perhatian publik setelah ia mengalami erupsi dan lonsor yang menyebabkan tsunami di Selat Sunda pada 22 Desember 2018. Peristiwa ini menimbulkan korban jiwa lebih dari 400 orang.
Longsor itu membuat ketinggian Anak Krakatau kini hanya 110 meter dari permukaan laut, dari sebelumnya tercatat 338 meter.
Sebelumnya, aksi nekat menerobos jarak aman wilayah rawan bencana juga pernah terjadi pada Januari 2018 lalu. Deutsche Welle (DW) melaporkan ada dua wisatawan asal Australia yang mencoba mendaki Gunung Agung yang berstatus "Awas".
ADVERTISEMENT
Kedua wisatawan itu mengabaikan peringatan zona bahaya 10 Kilometer dari gunung. Mereka kemudian diamankan ke pos polisi selat tapi dibebaskan karena tidak ada pelanggaran pidana.