Rajin Berlibur Bisa Perpanjang Umur

31 Agustus 2018 12:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi liburan  (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi liburan (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Gaya hidup sehat seperti makan makanan sehat, tidak merokok dan minum alkohol, serta rajin berolahraga memang telah diketahui bisa memperpanjang umur. Selain pola hidup tersebut, ternyata rajin berlibur juga bisa membuat seseorang hidup lebih lama.
ADVERTISEMENT
Sebuah riset pernah dilakukan oleh University of Helsinki, Finlandia, dengan mengamati 1.222 pria paruh baya sejak tahun 1974. Mereka yang diamati dalam riset ini adalah para pria eksekutif yang lahir antara tahun 1919 dan 1934. Dalam riset ini, para peserta ditanya apakah mereka suka berlibur dan kapan saja mereka pergi liburan.
Dalam riset ini para peserta dibagi menjadi dua kelompok. Kelompok pertama adalah kelompok intervensi yang berjumlah 612 peserta dan kelompok lainnya adalah kelompok kontrol yang berjumlah 610 peserta.
Kelompok intervensi diminta untuk melakukan gaya hidup sehat seperti memperhatikan makanan, berat badan, dan rajin melakukan aktivitas fisik. Jika hal-hal ini tidak efektif untuk menurunkan risiko penyakit kardiovaskular pada mereka, mereka juga diberi resep obat tekanan darah.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, kelompok kontrol diminta untuk melakukan kegiatan bisnis dan aktivitas sehari-hari seperti biasa tanpa diperhatikan dan diminta untuk melakukan gaya hidup sehat.
Lima tahun kemudian pemantauan dilakukan terhadap para peserta dari dua kelompok ini. Hasilnya, kelompok intervensi memiliki risiko penyakit kardiovaskular yang menurun jika dibandingkan kelompok kontrol.
Namun begitu, pemantauan lanjutan kemudian dilakukan lagi 15 tahun kemudian pada 1989 dan dipantau lagi 40 tahun kemudian pada 2014.
Pada pemantauan di 1989, ditemukan bahwa kematian akibat penyakit kardiovaskular justru lebih banyak terjadi pada kelompok intervensi. Dan setelah dilakukan pemantauan lagi pada 2014, angka kematian mulai seimbang.
“Kematian yang terjadi pada kelompok yang memiliki gaya hidup sehat terjadi pada kelompok yang waktu liburannya lebih pendek,” kata Timo Strandberg, salah satu peneliti dalam riset ini, dilansir Science Alert. “Penelitian kami menunjukkan pria yang lebih jarang berlibur memiliki waktu tidur lebih sedikit daripada yang berlibur lebih lama.”
Farah Quinn liburan di Bali (Foto: Instagram @farahquinnofficial)
zoom-in-whitePerbesar
Farah Quinn liburan di Bali (Foto: Instagram @farahquinnofficial)
Pada kelompok intervensi ditemukan, orang yang berlibur selama tiga minggu atau kurang setiap tahunnya memiliki risiko kematian 37 persen lebih tinggi daripada orang yang berlibur selama lebih dari tiga minggu per tahunnya.
ADVERTISEMENT
Penelitian ini dapat menjadi pengingat bahwa liburan penting di tengah-tengah pekerjaan yang membuat stres.
“Liburan penting untuk mengurangi stres,” kata Strandberg. “Memiliki gaya hidup sehat tidak akan cukup bila kita bekerja terlalu keras dan tidak pernah berlibur.”