Ratusan Kerangka Anak di Peru Ungkap Praktik Ritual Pengorbanan Massal

12 Maret 2019 14:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kerangka anak-anak yang ditemukan di situs Huanchaquito-Las LImas Foto: Journal PLOS-ONE/Gabriel Prieto
zoom-in-whitePerbesar
Kerangka anak-anak yang ditemukan di situs Huanchaquito-Las LImas Foto: Journal PLOS-ONE/Gabriel Prieto
ADVERTISEMENT
Pada 2011 lalu, para arkeolog telah menemukan sebuah situs pemakaman kuno yang berisi ratusan jenazah anak-anak di Peru. Nama situs tersebut adalah Huanchaquito-Las LImas.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan hasil penelitian yang telah diterbitkan di jurnal PLOS ONE, situs Huanchaquito-Las LImas memiliki luas sekitar 700 meter persegi. Menyimpan 269 kerangka anak-anak yang umurnya antara lima hingga 14 tahun.
Di sana juga ditemukan 250 kerangka unta muda yang dikuburkan berdekatan dengan jenazah anak-anak tersebut. Semua anak-anak yang dikuburkan itu menghadap ke laut, sedangkan unta mengadap ke Pegunungan Andes di sebelah timur.
Salah satu kerangka anak-anak yang dikubur secara berdampingan Foto: Journal PLOS-ONE
“Penemuan arkeologis ini mengejutkan bagi kita semua. Kita belum pernah melihat hal seperti ini sebelumnya,” ujar Dr John Verano, seorang antropolog di Tulane University sekaligus salah satu penulis penelitian tersebut.
Situs yang diperkirakan berasal dari abad ke-15 itu digali dalam kurun waktu lima tahun, dan ratusan jenazah itu diduga merupakan korban ritual yang dilakukan budaya Chimu.
ADVERTISEMENT
Anggota suku Chimu melakukan pengorbanan sebagai persembahan untuk para dewa. Hal itu dilakukan untuk mencegah banjir yang disebabkan badai El Nino yang menerjang sepanjang garis pantai Peru.
Arkeolog sedang bekerja membersihkan debu dari kerangka anak-anak Foto: Journal PLOS-ONE
Para arkeolog memperkirakan bahwa badai El Nino saat itu telah membuat ribuan orang kelaparan. Para pemimpin suku Chimu memerintahkan pengorbanan dalam upaya menenangkan para dewa dan menyelamatkan anggota suku dari kematian.
“Belum pernah ada catatan sejarah tentang pengorbanan anak atau unta yang dilakukan dengan jumlah seperti di pesisir utara Peru,” ungkap Verano.
Ketika tim mengeluarkan tulang-tulang dari kuburan, mereka mengidentifikasi ada bekas luka di sepanjang tulang dada dan tulang rusuk anak-anak tersebut. Hal itu menunjukkan bahwa dada mereka dirobek menggunakan pisau untuk diambil organ tubuhnya.
Dua dari ratusan tengkorak anak-anak di Situs Huanchaquito-Las LImas, Peru Foto: Journal PLOS-ONE
“Mereka mungkin menawarkan kepada dewa hal terpenting yang mereka miliki sebagai masyarakat,” kata Profesor Gabriel Prieto, dari National University of Trujillo, yang memimpin penggalian tersebut.
ADVERTISEMENT
“Unta juga sangat penting karena orang-orang ini tidak memiliki binatang buas lainnya. Unta adalah bagian terpenting dari ekonomi (suku Chimu),” imbuhnya.
Sebenarnya, beberapa budaya kuno seperti suku Maya, Aztec, dan Inca juga mempraktikkan pengorbanan manusia. Namun, sejauh ini belum ada pengorbanan massal anak-anak yang jumlahnya melebihi suku Peru Kuno. Mereka merupakan bagian dari pengorbanan massal terbesar yang pernah ada di Benua Amerika.