news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Remaja yang Konsumsi Ganja Berisiko Lebih Tinggi Alami Depresi

15 Februari 2019 10:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Tanaman Ganja Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Tanaman Ganja Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
Meski baru-baru ini Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) merekomendasikan pelegalan ganja untuk medis, penggunaan ganja secara bebas dan sembarangan tetap saja bisa berbahaya.
ADVERTISEMENT
Dewasa ini sudah semakin banyak negara yang melegalkan ganja untuk medis. Sayangnya, beberapa negara tak hanya melegalkan ganja untuk keperluan medis, tapi juga untuk keperluan rekreasional atau kesenangan semata.
Selain karena ganja sudah legal di sejumlah negara, penyelundupan dan penyebaran ganja secara ilegal di banyak negara lainnya juga menjadi faktor semakin banyaknya remaja di dunia yang mengonsumsi ganja.
Salah satu dampak buruknya, menurut hasil sebuah penelitian yang telah dipublikasikan di jurnal JAMA Psychiatry, remaja yang mengonsumsi ganja tanpa alasan medis bisa memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami depresi dan bunuh diri.
Dalam riset ini para peneliti mempelajari lebih dari 11 studi sebelumnya yang secara total melibatkan 23.317 peserta. Dari puluhan ribu data peserta itu, para peneliti kemudian mengamati kelompok remaja berusia di bawah 18 tahun yang menggunakan ganja dan kemudian menyelidiki apakah mereka mengalami depresi atau kecemasan, memiliki pikiran untuk bunuh diri, atau bahkan pernah mencoba untuk bunuh diri.
Legalitas ganja di Austria Foto: Reuters/Leonhard Foeger
ADVERTISEMENT
Dari riset ini, para peneliti menemukan bahwa remaja mengonsumsi ganja ternyata lebih cenderung mengalami depresi, memiliki pikiran untuk bunuh diri, dan pernah mencoba untuk bunuh diri. Namun uniknya, pada diri mereka tidak ditemukan risiko kecemasan yang lebih tinggi.
Simpulan pada peneliti, sebagaimana dilansir Newsweek, adalah “Prevalensi tinggi remaja yang mengonsumsi ganja menciptakan banyak anak muda yang depresi dan melakukan bunuh diri yang dianggap disebabkan oleh ganja.
Para peneliti memberi catatan, riset mereka ini memiliki sejumlah batasan. Salah satunya adalah riset ini tidak meneliti penggunaan zat lain yang terkait dengan kesehatan mental yang buruk di antara para peserta serta pemicu stres lainnya. Selain itu, riset ini juga tidak menyelidiki seberapa banyak dan seberapa kuat ganja yang dikonsumsi para peserta.
ADVERTISEMENT