Riset: Anak 'Nakal' Cenderung Akan Punya Pendapatan Lebih Besar

1 April 2018 19:32 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi mata uang. (Foto: AFP/Romeo Gacad)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi mata uang. (Foto: AFP/Romeo Gacad)
ADVERTISEMENT
Pada tahun 1968 para peneliti dari berbagai universitas melakukan penelitian kepada anak-anak berusia 12 tahun. Mereka mengukur kecerdasan, karakteristik, perilaku, dan status sosial-ekonomi orang tua mereka.
ADVERTISEMENT
Dan 40 tahun kemudian, para peneliti ini kembali untuk melihat keadaan anak-anak ini sekarang.
Anak-anak yang dianggap rajin belajar ketika pertama kali penelitian ini dilakukan tentu saja memiliki pekerjaan yang baik. Namun, ternyata mereka bukanlah anak-anak yang memiliki penghasilan tertinggi.
Mereka yang memiliki penghasilan paling tinggi ternyata adalah mereka yang dahulu dianggap sebagai anak-anak nakal. Anak-anak nakal adalah mereka yang paling sering melanggar peraturan dan menentang orang tua mereka.
Mengapa anak nakal justru memiliki penghasilan lebih besar daripada anak baik?
Para peneliti menduga hal ini karena mereka yang dianggap sebagai anak nakal ternyata memiliki kemampuan lebih baik dan tidak takut untuk meminta gaji yang lebih tinggi.
Anak dan Seni (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Anak dan Seni (Foto: Pixabay)
Anak nakal juga dianggap lebih menghargai kompetisi daripada sekadar menjaga hubungan dengan orang lain dan khawatir tidak bisa mempertahankan pertemanan mereka. Anak nakal lebih senang memikirkan hal yang menguntungkan mereka.
ADVERTISEMENT
Selain itu, studi ini tidak menemukan bukti bahwa anak nakal melakukan cara yang tidak etis untuk mendapatkan pendapatan yang lebih besar.
Sudah Ada Hasil Penelitian Sebelumnya
Studi yang dipublikasikan di PubMed pada tahun 2015 ini bukan satu-satunya studi yang menunjukkan bahwa anak nakal bisa memiliki penghasilan lebih tinggi.
Pada tahun tahun 2012, hasil penelitian yang telah dipublikasikan di Journal of Personality and Social Psychology, juga menemukan bahwa orang yang lebih mudah menuruti seseorang memiliki pendapatan lebih rendah.
Dilansir Psychology Today, studi lain pernah juga dilakukan di Illinois, Amerika Serikat, yakni mengenai valedictorian (siswa berprestasi). Meskipun mereka mendapati bahwa para siswa berprestasi ini memiliki prestasi baik di bidang pendidikan dan pekerjaan, pendapatan mereka tidak selalu lebih baik daripada teman-teman yang lain.
Bermain di Taman Dadap Merah. (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Bermain di Taman Dadap Merah. (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
Karena itu, bagi para orangtua yang memiliki anak nakal, jangan terlalu cepat memberikan hukuman kepada mereka. Siapa tahu, sifat nakal dan pembangkang mereka ini justru malah bisa membantu mereka di masa depan.
ADVERTISEMENT
Daripada menghukum, ajarkan kemampuan untuk merasakan empati sehingga mereka bisa berpikir terlebih dahulu sebelum melanggar aturan.
Dan yang pasti, jangan jadikan anak-anak sebagai anak yang penakut dan peragu. Ajarkan mereka untuk selalu kritis terhadap aturan dan tidak takut untuk melanggar aturan apabila mereka merasa ada yang salah dengan peraturan tersebut.