Riset: Orang Baik Cenderung Lebih Miskin

17 Oktober 2018 12:12 WIB
comment
9
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi dompet kosong (Foto: Dok. Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi dompet kosong (Foto: Dok. Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Ada sebuah riset yang menemukan korelasi antara kepribadian seseorang dengan kondisi "kantongnya". Hasil riset yang telah dipublikasikan di Journal of Personality and Social Psychology ini mengungkapkan bahwa orang baik memiliki tabungan yang lebih sedikit dan juga lebih berpotensi mengalami kebangkrutan.
ADVERTISEMENT
Scientific American melaporkan bahwa riset ini dilakukan oleh Sandra Matz, peneliti di Columbia Business School, New York City, AS, dan koleganya, Joe Gladstone. Dalam riset ini, Matz menggunakan kombinasi antara pertanyaan-pertanyaan keuangan dengan data bank untuk mengambil kesimpulan tersebut.
Selain itu Matz dan Gladstone juga mengombinasikan data perilaku jutaan orang di AS dan Inggris dengan data regional atas berapa banyak orang yang tidak bisa membayar utang mereka sendiri.
Dari riset ini, tim peneliti menemukan bahwa orang yang baik berdasarkan tes perilaku memiliki kemungkinan besar mengalami masalah keuangan besar, terutama jika mereka memang berpendapatan rendah.
"Orang baik memiliki tabungan yang lebih rendah, mereka memiliki utang lebih banyak, dan mereka juga cenderung lebih mungkin mengalami kebangkrutan," kata Matz kepada Scientific American.
com-Traktir Makan (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
com-Traktir Makan (Foto: Thinkstock)
Matz berpendapat bahwa salah faktornya adalah orang baik tidak begitu memedulikan uang. Mungkin mereka lebih sering mentraktir orang, atau meminjamkan uang di saat sebenarnya mereka tidak bisa melakukannya.
ADVERTISEMENT
Ia menyarankan orang-orang baik tersebut untuk mengubah pandangan mereka mengenai uang. "Kita bisa memberikan nasihat kepada mereka agar peduli terhadap uang mereka bukan untuk mereka sendiri, mereka juga harus peduli terhadap uang mereka demi orang-orang yang mereka cintai," kata Matz.
"Jika mereka salah mengurus uang mereka, maka hal itu juga akan mempengaruhi semua orang yang mereka cintai," tambah dia.
Matz juga mengatakan bahwa sebaiknya orang-orang baik itu mulai membiasakan diri untuk melakukan negosiasi mengenai "kedermawanan" mereka terhadap orang-orang di sekitarnya. Mulai berani untuk mengatakan bahwa diri mereka tidak bisa senantiasa memberi atau mentraktir orang lain, tapi hanya akan mentraktir sesekali seperlunya.
Ilustrasi orang kaya (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi orang kaya (Foto: Pixabay)