Riset: Orang Narsistik Sulit Ambil Keputusan dengan Baik

12 September 2019 16:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi narsis Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi narsis Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
Sebuah riset terbaru mengungkap sebuah masalah yang mungkin dihadapi orang narsistik. Menurut riset, orang yang memiliki sifat narsis ternyata cenderung sulit mengambil suatu keputusan dengan baik.
ADVERTISEMENT
Mereka kesulitan untuk mengambil keputusan berdasarkan suatu pemikiran mendalam dan kritis. Bahkan, ketika salah mengambil keputusan, individu dengan sifat narsistik tidak bisa merenungkan dengan baik kesalahan itu dan belajar daripadanya.
Riset ini telah dipublikasikan di jurnal Thinking & Reasoning pada 5 Juli 2019 lalu. Dalam riset tim peneliti fokus sejumlah sifat yang biasa diasosiasikan dengan narsistik, seperti impulsif dan refleksi kognitif atau kecenderungan seseorang untuk mengubah pendapat yang salah dan berusaha mencari yang benar pada para peserta. Di samping itu, tim peneliti juga mempelajari dua jenis sifat narsistik, yakni narsistik muluk (grandiose) dan narsistik rentan (vulnerable) pada responden.
Narsistik muluk cenderung memiliki kepercayaan diri yang tinggi. Mereka melihat dirinya lebih superior dibanding orang lain. Sementara narsistik rentan cenderung merasa tidak yakin dengan dirinya, introvert, defensif, dan memiliki kepercayaan diri yang rendah.
Hindari hal yang menyebabkan kulit tampak lebih tua Foto: Shutterstock
Orang-orang dengan kedua sifat tersebut cenderung terlalu fokus pada diri sendiri dan impulsif. Mereka sering kali menganggap dirinya sebagai seorang pemikir kritis, bahkan ketika mereka sebenarnya salah.
ADVERTISEMENT
Tim periset lalu mempelajari 100 responden yang semuanya berasal dari Amerika Serikat. Mereka diminta melakukan Cognitive Reflection Test yang didesain untuk melarang cara berpikir intuitif.
Para responden diminta untuk melaporkan seberapa hebat dan intuitifnya mereka anggap dirinya sendiri. Selanjutnya, para responden diminta untuk mengulang tes itu sambil melaporkan seberapa besar rasa yakin mereka bisa menjawab pertanyaan tes dengan benar.
“Kami menemukan bahwa narsistik muluk dan rentan secara negatif memiliki hubungan dengan suatu jenis proses berpikir ulang yang negatif,” ujar Jonathan Fugelsang, anggota tim peneliti, kepada IFL Science.
Ilustrasi Selfie Foto: Dok. Highsnobiety
Berdasarkan riset, narsistik muluk memiliki rasa percaya diri yang sangat berlebihan pada performa intelektualnya. Mereka juga kurang menyadari atas kesalahan dan cenderung menolak pendapat membangun.
ADVERTISEMENT
Fugelsang mengatakan bahwa hal ini karena orang narsistik mungkin lebih sulit melihat bahwa mereka salah. Ia menduga ini akibat rasa sangat percaya diri yang berlebihan atau sebuah strategi meningkatkan diri berdasarkan ego.
Sedangkan orang dengan narsistik rentan menganggap refleksi kognitif sebagai sesuatu yang tidak efektif. Mereka yang punya sifat ini cenderung tidak bisa mengikuti pemikiran intuitif saat mengambil keputusan.
Sebab, orang dengan sifat narsistik rentan lebih sering melakukan refleksi diri negatif yang membuat mereka meragukan kemampuan sendiri untuk mengambil sebuah keputusan yang baik. Akibatnya, mereka menghindari suatu pemikiran matang dan lebih memilih menggunakan insting.
Mengidentifikasi hubungan antara narsistik dan proses berpikir refleksi kognitif mungkin punya implikasi yang besar bagi masyarakat. Sebab, orang narsistik bisa memberi efek buruk pada orang di sekitarnya.
ADVERTISEMENT