Riset: Orang Suka Makan Daging karena Harganya Mahal

13 September 2018 11:55 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi hidangan steak (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi hidangan steak (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Meskipun saat ini diet vegetarian atau vegan sedang populer, daging tetap memiliki penggemar setia. Jadi tidak mudah untuk memisahkan para pecinta daging dari makanan berbahan dasar daging.
ADVERTISEMENT
Daging, baik itu daging ayam, ikan, sapi, kambing, dan daging lainnya, dapat diolah menjadi berbagai macam makanan lezat. Karena itulah, banyak orang menyukai daging meskipun harganya lebih mahal daripada sayur atau buah-buahan.
Namun begitu, ternyata ada alasan lain mengapa daging begitu disukai selain karena rasanya, begitulah menurut hasil penelitian yang dilakukan Dr. Eugene Chan dari Monash University dan Dr. Natalina Zlatevska dari University of Technology, Sydney.
Ternyata alasan tersebut adalah karena daging dianggap sebagai simbol status yang tinggi lantaran harganya yang mahal.
Sejak Abad Pertengahan, daging dianggap sebagai barang berharga dan mahal. Hanya raja dan orang kaya yang bisa membelinya, sedangkan orang biasa jarang bisa makan daging.
Dalam makalah yang telah dipublikasikan di jurnal Appetite, Chan dan Zlatevska menulis bahwa penelitian yang mereka lakukan itu bertujuan untuk melihat hubungan status sosial ekonomi orang-orang dengan kesukaan mereka terhadap daging, serta mengapa meskipun harga daging mahal, orang-orang dengan status sosial ekonomi rendah tetap menyukainya.
Ayam Panggang (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ayam Panggang (Foto: Thinkstock)
Chan menuturkan kepada IFLScience, dalam riset tersebut mereka meminta sebagian para peserta riset untuk menuliskan apa yang mereka bisa beli apabila mereka mendapat gaji 50.000 dolar Australia atau sekitar Rp 531 juta setiap tahunnya.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, satu kelompok yang terdiri dari sebagian peserta lainnya diminta untuk menuliskan apa yang tidak akan bisa mereka beli dengan gaji tersebut
Mereka kemudian ditanya bagaimana mereka memandang status sosial ekonomi mereka serta apakah mereka merasa iri pada orang yang memiliki kekayaan lebih.
Bakso legendaris Jakarta (Foto: Instagram/ @cicilajf)
zoom-in-whitePerbesar
Bakso legendaris Jakarta (Foto: Instagram/ @cicilajf)
Setelah status sosial ekonomi para peserta riset ini ditentukan, mereka kemudian ditawarkan makanan. Hasilnya, orang yang memiliki status sosial ekonomi lebih rendah, lebih memilih untuk makan burger daging daripada makanan vegetarian.
"Ada hubungan simbolis antara makan daging dan kekuatan, kekuasaan, dan maskulinitas," kata Zlatevska.
"Secara tradisional, makanan berstatus tinggi akan dihidangkan untuk tamu atau dalam perayaan, karena itu kami ingin tahu hubungan antara status dan makan daging. ”
ADVERTISEMENT
Chan mengatakan, orang yang bisa membeli daging dianggap memiliki simbol status sosial ekonomi yang tinggi dan dianggap lebih berkuasa. Oleh karena itu, meskipun harganya mahal, daging tetap menjadi makanan yang disukai banyak orang. Bahkan, harganya yang mahal inilah yang menyiratkan status sosial ekonomi yang tinggi tersebut sehingga banyak orang suka membeli dan memakannya.