Riset: Terapi Setrum Otak Bisa Tingkatkan Memori pada Lansia

10 April 2019 8:02 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Terapi setrum otak. Foto: Rob Reinhart/Boston University
zoom-in-whitePerbesar
Terapi setrum otak. Foto: Rob Reinhart/Boston University
ADVERTISEMENT
Hasil sebuah riset terbaru menemukan cara unik untuk meningkatkan kemampuan ingatan atau memori para lansia. Menurut hasil riset ini, menyetrum otak orang berusia di atas 60 tahun dengan aliran listrik rendah bisa meremajakan memori mereka.
ADVERTISEMENT
Riset ini dilakukan oleh para peneliti dari Boston University. Laporan detail hasil riset ini sudah dipublikasikan di jurnal Nature Neuroscience.
Pemimpin riset, Robert Reinhart, menjelaskan bahwa terapi seperti ini akan semakin diminati kedepannya. Menurutnya, orang-orang akan mengunjungi klinik-klinik kesehatan untuk mengatasi masalah penurunan kemampuan memori mereka.
Setrum yang Reinhart dan rekan-rekannya temukan ini menarget "memori kerja" pada seseorang. Memori itu punya kemampuan menyimpan informasi di otak dalam jangka pendek saat kita sedang melakukan sesuatu. Contoh mudahnya, saat kita sedang melakukan perhitungan matematika di dalam otak.
Reinhart mengatakan bahwa memori ini punya peran penting dalam kehidupan sehari-hari. Memori ini membantu kita untuk mengingat minum obat, membayar tagihan, belanja, atau melakukan perencanaan.
ADVERTISEMENT
"Itu di mana alam bawah sadar kita berada. Di mana kita mengolah informasi," ungkapnya kepada Associated Press (AP).
Riset ini memang bukan yang pertama menunjukkan bahwa memberi stimulasi pada otak bisa meningkatkan memori. Tapi Reinhart menjelaskan bahwa riset ini menemukan kesuksesan besar atas stimulasi otak bagi para lansia demi meningkatkan memori mereka.
Ilustrasi otak manusia. Foto: Shutterstock
Hasil riset ini menunjukkan adanya peningkatan kemampuan memori pada otak lansia yang diberikan setruman listrik. Peningkatan memori berlangsung hingga minimal satu jam setelah setrum diberikan.
Barry Gordon, profesor ilmu neurologi dan kognitif di Johns Hopkins School of Medicine, mengatakan dampak penurunan memori yang terjadi akibat penuaan normalnya tidaklah besar. Namun Gordon, yang tidak terlibat dalam riset, mengapresiasi hasil riset terbaru ini karena menunjukkan bahwa terapi setrum bisa menghilang efek penuaan yang berupa penurunan kemampuan memori tersebut.
ADVERTISEMENT
Proses terapi setrum
Dalam terapi ini, setrum dialirkan ke otak melalui sebuah topi khusus. Topi itu mempelajari gelombang otak para peserta riset.
Reinhart mengatakan bahwa bagi para responden riset, aliran listrik terasa seperti cubitan gatal selama 30 detik pertama. Setelahnya kulit kepala para responden menjadi terbiasa dengan aliran listrik dan tak merasakan efek apa-apa.
Lewat terapi ini para peneliti ingin meningkatkan komunikasi antara bagian prefrontal cortex otak di depan dan temporal cortex di bagian kiri para lansia. Hal ini karena ritme aktivitas di dua bagian itu semakin tidak sinkron seiring bertambahnya usia.
Jadi para peneliti ingin memberi stimulasi pada dua bagian itu untuk menyinkronkan kembali keduanya. Reinhart menambahkan bahwa riset memberi bukti baru bahwa menurunnya komunikasi antara dua bagian tersebut menyebabkan menurunnya kemampuan memori kerja.
ADVERTISEMENT
Jalannya riset
Riset ini mempelajari 84 orang responden yang dibagi jadi dua kelompok. Kelompok pertama berisi 42 orang yang masih berusia 20 tahunan. Sedangkan kelompok kedua berisi orang berusia antara 60 sampai 76 tahun.
Para peneliti kemudian menguji memori kerja setiap responden. Mereka diberi beberapa gambar di komputer. Kemudian para peserta diminta untuk menebak apakah di antara gambar itu ada yang sama atau tidak.
Dari situ para peneliti menemukan bahwa kelompok kedua, yang beranggotakan para lansia, kalah akurat dengan kelompok pertama. Tapi setelah kelompok kedua mendapat stimulasi otak berupa setruman selama 25 menit, performa memori mereka bisa meningkat.
Ilustrasi otak Foto: Thinkstock
Dalam uji coba di riset ini, peningkatan performa memori berlangsung masih hingga 50 menit setelah stimulasi selesai. Reinhart mengatakan tidak diketahui dengan pasti berapa lama manfaat dari stimulasi setrum itu. Tapi ia memaparkan bahwa riset sebelumnya menemukan bahwa peningkatan performa bisa bertahan selama lima jam setelah stimulasi berhenti.
ADVERTISEMENT
Meski menjanjikan, Reinhart mengatakan masih diperlukan riset lanjutan sebelum terapi ini bisa dipakai masyarakat luas. Jadi jangan buru-buru menyetrum kepala kamu, ya.