Riset Ungkap Bahaya Selfie dengan Satwa Liar

8 September 2019 14:52 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Dua gorila berpose mirip manusia dalam sebuah foto selfie. Foto: Mathieu Shamavu/Taman Nasional Virunga via Facebook.
zoom-in-whitePerbesar
Dua gorila berpose mirip manusia dalam sebuah foto selfie. Foto: Mathieu Shamavu/Taman Nasional Virunga via Facebook.
ADVERTISEMENT
Mulai sekarang, cobalah untuk berpikir dua kali sebelum memutuskan untuk berswafoto dengan satwa liar, selucu apapun mereka. Baru-baru ini, ada sebuah penelitian yang menyebutkan bahwa aktivitas tersebut bisa sangat membahayakan hewan-hewan malang tersebut.
ADVERTISEMENT
Seperti yang kita ketahui, beberapa orang tak ingin melewatkan kesempatan untuk mengabadikan gambar bersama hewan-hewan yang mereka anggap menggemaskan. Hal itu kerap dianggap wajar dan sama sekali tidak berbahaya. Asalkan, pemilik kamera tidak menggunakan flash sehingga hewan yang diajak berfoto tidak merasa terganggu.
Ilustrasi satwa liar. Foto: tpsdave/pixabay
Kebiasaan seperti ini juga tak pernah dilarang oleh para petugas di balai konservasi. Mereka justru beranggapan, selfie pengunjung dengan satwa liar yang kemudian dibagikan di media sosial bisa membantu upaya konservasi.
Dilansir Medical Daily, selfie bersama satwa liar, menurut sebuah penelitian bisa membuat hewan tersebut merasa terancam. Bagi manusia, aktivitas tersebut memang menyenangkan, tetapi tidak bagi satwa liar yang bisa mengalami tekanan emosional. Hal ini bisa mempengaruhi cara mereka bertahan hidup di alam liar.
ADVERTISEMENT
Philip Seddon, direktur program manajemen satwa liar dari Universitas Otago, Selandia Baru, telah memperingatkan bahwa ada dampak buruk yang bisa ditimbulkan ketika manusia terus-menerus dibiarkan menjadikan satwa liar sebagai komoditas untuk ber-selfie ria. Hal tersebut ia ungkapkan langsung dalam Konferensi Penguin Internasional yang digelar di Dunedin, Selandia Baru, pada akhir Agustus lalu.
Foto-foto satwa liar yang disebarkan di media sosial, kata Philip, di satu sisi memang berguna sebagai alat publikasi terhadap upaya konservasi yang telah dilakukan. Namun, ia berpendapat tak ada yang bisa menjamin aktivitas berfoto selfie selalu berefek positif untuk kelestarian satwa-satwa liar tersebut. Philip justru mengkhawatirkan akan semakin banyak orang yang tertarik melakukan hal serupa setelah melihat foto-foto selfie teman mereka dengan hewan liar di media sosial.
ADVERTISEMENT
“Sebagai ahli biologi, kami melihat ini sebagai fenomena yang tak wajar, seperti membiarkan anak kalian berpose dengan binatang buas,” tutur Philip, seperti dikutip dari Medical Daily. Philip mengaku gusar melihat kehidupan alam liar terus-menerus diusik demi eksistensi manusia modern. Menurut dia, selfie dengan binatang buas juga sangat membahayakan manusia.
Philip pun mengimbau agar para pengunjung balai konservasi lebih menikmati keindahan alam sekitar dibandingkan harus repot berswafoto dengan satwa liar. Menurut dia, dibutuhkan semacam edukasi untuk bisa menyadarkan masyarakat agar mau meninggalkan kebiasaan buruk tersebut.