Riset Ungkap Rahasia Kemampuan Regenerasi Misterius Ubur-ubur

3 Oktober 2019 7:53 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ubur-ubur sea nettle di Jellyfish Sphere, SeaWorld Ancol. Foto: Helinsa Rasputri/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ubur-ubur sea nettle di Jellyfish Sphere, SeaWorld Ancol. Foto: Helinsa Rasputri/kumparan
ADVERTISEMENT
Sebuah riset terbaru berhasil mengungkap mekanisme biologis dari kemampuan regenerasi misterius ubur-ubur. Hewan itu memiliki kemampuan unik untuk menumbuhkan kembali bagian tubuhnya, suatu hal yang sangat jarang dimiliki hewan.
ADVERTISEMENT
Riset ini dilakukan para peneliti dari Tohoku University, Jepang. Hasil temuan mereka telah dipublikasikan di jurnal PeerJ pada 26 Agustus 2019.
Dalam riset ini, tim peneliti mempelajari spesies ubur-ubur bernama Cladonema pacificum. Ubur-ubur itu memiliki tentakel bercabang yang mirip cabang pohon.
Ubur-ubur. Foto: Helinsa Rasputri/kumparan
"Sekarang ini, pengetahuan biologi kita atas ubur-ubur terbatas. Ini karena kebanyakan riset menggunakan pemodelan hewan, seperti tikus, lalat, cacing, dan ikan," ujar Yuichiro Nakajima, pemimpin riset, dalam suatu pernyataan yang dilansir Newsweek.
"Ubur-ubur adalah salah satu hewan dengan fitur biologis yang menarik dipelajari," kata dia.
Tim peneliti mempelajari bagaimana sel-sel berkembang biak pada ubur-ubur di setiap tahapan perkembangan hewan tanpa otak itu. Ubur-ubur jenis C. pacificum dianggap tepat sebagai bahan penelitian karena dia mudah dipelihara di laboratorium dan berkembang biak dengan cepat.
ADVERTISEMENT
Secara spesifik, tim ini mempelajari distribusi dari salah satu sel di tubuh ubur-ubur yang penting bagi proses pembelahan sel. Mereka juga mempelajari bagaimana asupan makanan bisa mempengaruhi ukuran dan bentuk tubuh si ubur-ubur serta kemampuan regenerasinya.
Para periset menemukan, ketika ubur-ubur berada di tahapan medusa, fase ketika hewan itu bisa berenang dan memiliki tentakel di tubuh utamanya, sel berkembang biak itu didistribusikan ke seluruh tubuh ubur-ubur dengan pola yang berbeda.
Sel berkembang biak pada C. pacificum tersebar secara seragam di seluruh tubuh ubur-ubur itu. Sedangkan pada tentakelnya, sel itu berada dalam sebuah rangkaian berbeda.
Ubur-ubur. Foto: Helinsa Rasputri/kumparan
Ketika tim peneliti membuat si ubur-ubur tidak makan atau menyumbat penyebaran sel berkembang biak dengan suatu senyawa tertentu, mereka menemukan bahwa ukuran tubuh si ubur-ubur jadi mengecil. Hal ini juga mengganggu perkembangan tentakel ubur-ubur dan kemampuan regenerasi si ubur-ubur.
ADVERTISEMENT
Menurut para peneliti, temuan ini mengindikasikan bahwa sel berkembang biak adalah kunci untuk mengetahui ukuran tubuh, bentuk tentakel, dan kemampuan regenerasi ubur-ubur.
"Kami sedang berusaha memahami mekanisme molekuler dari perkembangan C. pacificum dan kemampuan regenerasinya," ujar Sosuke Fujita, salah satu anggota tim riset ini.
"Berdasarkan riset ini, kontrol molekuler dari sel berkembang biak adalah kunci untuk memecahkan pertumbuhan ubur-ubur dan regenerasinya," imbuhnya.