Riset Ungkap Remaja yang Tidak Pacaran Lebih Jarang Terkena Depresi

9 September 2019 17:32 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Remaja Foto: Unsplash/Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Remaja Foto: Unsplash/Pixabay
ADVERTISEMENT
Memasuki usia remaja, seseorang bakal gencar mencari jati diri dan membangun keterampilan sosialnya. Salah satunya dengan cara berkencan atau pacaran.
ADVERTISEMENT
Berkencan pun dianggap sebagai fenomena yang menguntungkan untuk kehidupan sosial seseorang. Tapi, tahukah kamu, sebuah studi terbaru mengungkap bahwa dengan tidak berkencan, bukan berarti seseorang tersebut memiliki masalah dengan kehidupan sosialnya.
“Mayoritas remaja memiliki pengalaman romantis pada rentang usia 15 hingga 17 tahun,” ujar Brooke Douglas, pemimpin riset tersebut, sebagaimana dikutip Catch News.
Ilustrasi pacaran anak SMA Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
Menurut mahasiswa doktoral bidang kesehatan di College of Public Health, Universitas Georgia itu, berpacaran di usia remaja merupakan perilaku yang normatif. Masa remaja dianggap waktu yang paling tepat untuk menjalin hubungan romantis karena bisa berpengaruh positif pada perkembangan psikologis mereka.
Meski begitu, riset yang diterbitkan dalam Journal of School Health ini juga menjelaskan bahwa remaja yang tidak memiliki hubungan romantis semasa mereka duduk di bangku sekolah menengah justru memperoleh beragam keuntungan.
ADVERTISEMENT
Misalnya, mereka tetap bisa mengasah keterampilan sosialnya dan lebih cenderung terhindar dari depresi. Artinya, dengan tidak berkencan pun mereka tetap bisa memperoleh kesenangan laiknya teman-temannya yang memutuskan untuk berpacaran.
“Apakah ini berarti bahwa remaja yang tidak berkencan tidak memiliki kemampuan untuk menyesuaikan diri? Apakah itu berarti pula bahwa mereka ini canggung dan sulit bergaul? Beberapa penelitian ingin mencari tahu karakteristik dari remaja yang tidak berkencan selama masa remaja, kami pun terdorong untuk melakukannya juga,” papar Douglas.
Ilustrasi remaja bahagia. Foto: dok.Unspalsh
Douglas bersama timnya kemudian melakukan riset pada siswa kelas 10 yang mengaku jarang atau sama sekali tidak pernah kencan selama tujuh tahun. Para peneliti ingin membuktikan, apakah terdapat perbedaan karakter dan keterampilan emosional di antara mereka, jika dibandingkan dengan para remaja yang berpacaran.
ADVERTISEMENT
Para peneliti menganalisis data yang dikumpulkan dari studi yang dilakukan semenjak 2013. Responden penelitian ini adalah para remaja asal Georgia, AS, yang merupakan siswa kelas 6 hingga kelas 12.
Setiap musim semi tiba, peneliti melihat apakah siswa-siswa tersebut mulai berkencan atau tidak. Mereka juga ingin mengetahui apa saja faktor sosial dan emosional yang muncul ketika para remaja tersebut mulai berkencan, termasuk bagaimana hubungan mereka dengan keluarga dan teman-teman di sekolahnya. Peneliti pun ingin melihat apakah terdapat gejala depresi dan keinginan untuk bunuh diri selama para remaja tersebut menjalin hubungan romantis dengan pacar mereka.
Dibantu para guru yang diminta mengisi kuisioner terkait perilaku setiap siswa tersebut, tim ilmuwan berupaya mengungkap bagaimana keterampilan sosial, jiwa kepemimpinan, dan tingkat depresi masing-masing siswa
ADVERTISEMENT
Hasilnya, remaja yang tidak berpacaran ternyata memiliki keterampilan interpersonal yang serupa atau bahkan lebih baik dibandingkan teman-teman mereka yang lebih gemar berkencan. Di sisi lain, remaja yang memilih untuk tidak berpacaran juga memiliki hubungan yang harmonis dengan keluarga dan teman-teman sebaya mereka, sama halnya dengan yang terjadi pada remaja yang memutuskan berkencan.
Ilustrasi remaja ngobrol dengan orang tua. Foto: Getty Images
Bahkan, dari penilaian guru mereka diketahui bahwa siswa-siswa yang jomblo ini justru memiliki keterampilan sosial yang jauh lebih mumpuni dibandingkan siswa yang berpacaran. Mereka yang tidak berkencan juga jarang mengalami depresi karena sedih atau putus asa.
“Kesimpulannya, kami menemukan bahwa siswa yang tidak berpacaran akan baik-baik saja. Dibandingkan teman-teman yang memilih berkencan, mereka lebih jarang terkena depresi sehingga tidak memiliki masalah dengan kesehatan mental,” terang Pamela Orpinas, salah satu peneliti dalam riset tersebut.
ADVERTISEMENT