Risiko Kanker Ditemukan Lebih Tinggi pada Perempuan yang Diabetes

20 Juli 2018 20:29 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bertubuh kurus juga rentan terkena diabetes. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Bertubuh kurus juga rentan terkena diabetes. (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Sebuah hasil meta-analisis terbaru menunjukkan, orang-orang yang mengidap diabetes memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker daripada mereka yang tidak. Selain itu, risiko terkena kanker ditemukan lebih besar pada perempuan yang diabetes dibanding laki-laki yang diabetes.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya sebenarnya sudah ada penelitian yang menemukan adanya hubungan antara diabetes dan risiko kanker. Namun penelitian ini tidak menemukan apakah faktor gender juga memainkan peran dalam meningkatkan risiko tersebut.
Studi sebelumnya itu dilakukan dengan menganalisis data pada 2015. Pada tahun itu, ada lebih dari 400 juta orang yang menderita diabetes dan ada 17,5 juta orang yang terjangkit kanker.
Dalam studi terbaru kali ini para peneliti menyaring hasil penelitian-penelitian sebelumnya yang melaporkan hubungan antara kanker dan diabetes. Setelah menyeleksi penelitian-penelitian sebelumnya, para peneliti akhirnya menganalisis data dari lebih dari 19 juta orang dengan diabetes tipe 1 atau tipe 2 di lebih dari 100 dokumen penelitian dan kumpulan data.
Istirahat yang cukup. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Istirahat yang cukup. (Foto: Thinkstock)
Hasilnya, sebagaimana yang telah dipublikasikan di jurnal Diabetologia pada 19 Juli 2018, ditemukan bahwa perempuan dengan diabetes punya risiko kanker 27 persen lebih tinggi dibandingkan dengan perempuan tanpa diabetes. Adapun laki-laki dengan dengan diabetes ditemukan punya risiko kanker 19 persen lebih tinggi dibandingkan dengan laki-laki tanpa diabetes.
ADVERTISEMENT
Jika perempuan dan laki-laki di kumpulan data ini dibandingkan, ditemukan bahwa perempuan dengan diabetes punya risiko terkena kanker 6 persen lebih tinggi dibanding laki-laki dengan diabetes.
"Mengingat besarnya epidemi diabetes dan kanker ini, penting bagi perempuan dengan dan tanpa diabetes, serta penyedia layanan kesehatan, sadar akan risiko kanker yang lebih meningkat pada wanita setelah mengalami diabetes daripada pria, dan mencoba untuk mencegah dan mengendalikan perkembangan diabetes," kata penulis utama studi ini, Toshiaki Ohkuma yang merupakan peneliti di divisi ginjal dan metabolik di George Institute for Global Health di Australia, dilansir Live Science.
Ilustrasi kanker (Foto: Thinstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kanker (Foto: Thinstock)
Dalam studi ini para peneliti juga menemukan bahwa perempuan dengan diabetes punya risiko lebih tinggi terkena sebagian besar kanker daripada laki-laki dengan diabetes. Sebagai contoh, dibandingkan laki-laki dengan diabetes, perempuan dengan diabetes punya risiko 11 persen lebih tinggi terkena kanker ginjal, 13 persen lebih tinggi risiko terkena kanker mulut, 14 persen lebih tinggi risiko kanker perut, dan 15 persen lebih tinggi risiko leukemia.
ADVERTISEMENT
Di sisi lain, laki-laki dengan diabetes punya risiko terkena kanker hati 12 persen lebih tinggi dibandingkan perempuan dengan diabetes.
Ilustrasi kanker (Foto: Thinstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kanker (Foto: Thinstock)
Masih belum jelas mengapa perempuan dengan diabetes lebih rentan terkena kanker daripada laki-laki. Namun begitu para peneliti memiliki beberapa hipotesis. Salah satunya, karena perempuan lebih sering punya kadar glukosa darah yang tinggi sehingga bisa merusak DNA yang pada akhirnya dapat menyebabkan kanker.
"Perempuan sering menghabiskan durasi lebih lama daripada pria dalam tahap prediabetes, kondisi saat kadar glukosa sedang tinggi," kata Ohkuma.
Selain itu, Ohkuma juga menduga bahwa perempuan, setelah didiagnosis mengidap diabetes, “sering teraniaya atau tidak mendapatkan tingkat perlakuan yang sama seperti laki-laki." Hasil sebuah studi pada 2015 menunjukkan bahwa perempuan cenderung lebih kurang mengambil obat yang diperlukan untuk menurunkan kadar glukosa darah daripada laki-laki.
ADVERTISEMENT
Dengan kondisi-kondisi tersebut, maka sangat wajar jika perempuan dengan diabetes lebih mungkin untuk memiliki kadar gula darah yang tidak terkontrol untuk jangka waktu yang lebih lama daripada laki-laki. Karena itu, wajar bila perempuan dengan diabetes mungkin "berisiko lebih besar terkena kanker daripada laki-laki" dengan diabetes, kata Ohkuma.
Ilustrasi Diabetes Gestasional pada Bumil (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Diabetes Gestasional pada Bumil (Foto: Pixabay)
Para peneliti menulis, batasan dalam studi ini adalah mereka tidak memasukkan faktor-faktor lain yang dapat dikaitkan dengan diabetes dan kanker pada perempuan, seperti kehamilan, menopause, dan terapi penggantian hormon.
Namun begitu setidaknya dengan adanya hasil penelitian ini, Ohkuma berharap “perempuan dengan diabetes harus mencoba untuk mencapai kontrol (gula darah) yang lebih baik melalui perubahan gaya hidup dan pengobatan dengan berkonsultasi dengan praktisi kesehatan." Selain itu, menurutnya, perempuan dengan diabetes "juga harus mengikuti pemeriksaan skrining kanker yang tersedia untuk mendeteksi kanker lebih dini.”
ADVERTISEMENT