Rusa di Taman Nara Jepang Mati, di Perutnya Ada 3,2 Kilogram Plastik

31 Mei 2019 13:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi rusa di Taman Nara, Jepang. Foto: Dariusz Jemielniak via wikimedia commons
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi rusa di Taman Nara, Jepang. Foto: Dariusz Jemielniak via wikimedia commons
ADVERTISEMENT
Lagi-lagi ada temuan plastik di dalam perut seekor hewan. Kali ini yang jadi korban bukan hewan laut, melainkan seekor rusa yang hidup di Taman Nara di Jepang, salah satu objek wisata yang ramai dikunjungi turis dari seluruh dunia.
ADVERTISEMENT
Rusa betina itu mati pada akhir Maret lalu. Yang menyedihkan, di dalam perut hewan itu ada 3,2 kilogram plastik. Hal yang mengejutkan tersebut ditemukan oleh Nara Deer Welfare Association
Organisasi itu awalnya menemukan seekor rusa yang terlihat sakit di sekitar Kuil Todaiji di Taman Nara pada 23 Maret 2019. Para dokter hewan berusaha memaksa si rusa untuk makan. Tapi, hewan itu menolak dan mati sehari setelah ditemukan.
Hasil autopsi pada 27 Maret lalu menemukan adanya sampah plastik di perut si rusa malang itu. Berat plastik yang ditemukan mencapai 3,2 kilogram.
Rie Maruko, salah satu dokter hewan yang melakukan operasi terhadap perut rusa yang sudah mati itu, mengatakan bahwa temuan plastik di perut rusa yang terlihat lemah memang biasa terjadi. Tapi, Maruko menambahkan kepada Business Insider, temuan sampah plastik dengan jumlah sebanyak ini jarang terjadi.
ADVERTISEMENT
"Rusa itu suda tua, dan mungkin saja dia mati karena usianya. Tapi dia sangat kurus dan bulunya terlihat kusam," kata Maruko, dilansir Business Insider.
"Tampaknya dia tidak bisa mendapatkan nutrisi yang cukup karena perutnya tertutup oleh sampah plastik," lanjut dia.
Rusa adalah hewan pemamah biak, hewan pemakan tumbuhan yang mencerna makanannya dalam dua langkah. Pertama dengan menelan bahan mentah, kemudian mengeluarkan makanan yang sudah setengah dicerna dari perutnya dan mengunyahnya lagi.
Singkatnya, makanan yang telah dikunyah harus melalui perut pertama sebagai tempat pencernaan dan penyimpanan sementara. Selanjutnya makanan kembali ke mulut dan dikunyah lagi untuk dicerna lebih lanjut.
Ilustrasi Rusa. Foto: Shutter Stock
Dalam kasus ini, akumulasi plastik di perut pertama membuat si rusa tidak bisa mencerna makanan dan nutrisi baru. The Asahi Shimbun melaporkan bahwa rusa ini memiliki berat sekitar 30 kilogram saat ditemukan. Angka tersebut menunjukkan bahwa rusa itu memiliki berat badan 10 kilogram di bawah berat badan rusa yang normal.
ADVERTISEMENT
Nara Deer Welfare Association akan melakukan investigasi lebih lanjut atas kematian si rusa. Rencananya, mereka akan bekerja sama dengan institusi lain.
Pihak organisasi meminta kepada para pengunjung agar berhati-hati saat memberi makan para rusa. Di Taman Nara para turis memang bisa memberi makan kepada para rusa. Tapi jenis makanan yang biasa diberikan adalah senbei, semacam kue kering.
Pengunjung memberi makan rusa di Nara, Kyoto Foto: Flickr/Terence Lim
Nara Deer Welfare Association menambahkan bahwa rusa tidak bisa membedakan antara makanan dan plastik. Karena itu, ketika para turis membawa kantong plastik berisi makanan, indra penciuman rusa akan membuat hewan itu menganggap kantong plastik juga bisa dimakan.
Karena rusa bisa memakan sampah plastik di mana saja, maka para pengunjung Taman Nara tidak boleh meninggalkan sedikitpun sampah. Mereka harus menyimpan sampah plastik yang mereka bawa sampai ke luar taman atau sampai mereka menemukan tempat pembuangan sampah yang telah disediakan. Intinya, tidak boleh buang sampah sembarangan, ya.
ADVERTISEMENT