Rusia Akan Bebaskan Ratusan Paus di 'Penjara Paus'

9 Maret 2019 9:27 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Paus yang terjebak di 'penjara paus' Rusia. Foto: Masha Netrebenko/Facebook
zoom-in-whitePerbesar
Paus yang terjebak di 'penjara paus' Rusia. Foto: Masha Netrebenko/Facebook
ADVERTISEMENT
Pemerintah Rusia telah menyiapkan rencana untuk membebaskan ratusan hewan yang terperangkap di "penjara paus". Dalam pernyataan resmi, juru bicara presiden Rusia, Dmitry Peskov, mengatakan bahwa pihaknya memastikan semua hewan di penjara paus akan diselamatkan.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, Peskov tidak menjelaskan secara detail mengenai rencana penyelamatan milik pemerintah Rusia itu, menurut laporan Newsweek.
Pada November 2018 lalu, sejumlah media internasional mengabarkan adanya penjara paus di Rusia, tepatnya di kota Nakhodka. Menurut sejumlah laporan, ada sekitar 90 paus beluga dan 11 paus orca di penjara air itu. Padahal, dari gambar-gambar yang ada, tampak penjara itu tak memiliki kapasitas untuk menampung ratusan paus.
"Kandang-kandang di sana sangat kecil, dan antara 12 sampai 15 bayi paus diletakkan di satu kandang hingga mereka terpaksa saling tindih," ujar aktivis Nina Zyryanova kepada The Associated Press (AP).
Hasil investigasi Departemen Penjaga Perbatasan Rusia juga mengonfirmasi hal tersebut. Mereka menemukan bahwa para paus ditangkap secara ilegal dan fasilitas di Kota Nakhoda terlalu sempit untuk hewan-hewan itu.
ADVERTISEMENT
Para pemilik penjara paus mengaku tempat itu adalah pusat perlindungan mamalia laut. Namun demikian, ada dugaan kuat bahwa hewan di sana akan dikirimkan ke taman hiburan di China.
Selain itu, terpenjara di satu tempat bisa membahayakan hidup para paus. Zyryanova berkata, meski paus-paus ini makhluk asli daerah Arktik, mereka harus bergerak ratusan kilometer setiap harinya agar tubuhnya tetap hangat.
Paus beluga. Foto: Diliff via Wikimedia Commons
Untungnya, menurut laporan AP, dari total 111 paus di sana, tiga paus beluga dan satu paus orca telah berhasil melarikan diri.
Di samping itu, telah ada petisi di internet mendorong pelepasan para paus ini. Petisi itu telah ditandatangani oleh nyaris satu juta orang, termasuk di antaranya oleh aktor ternama Leonardo DiCaprio.
ADVERTISEMENT
Adanya dorongan dari masyarakat luas akhirnya membuat Presiden Rusia Vladimir Putin angkat tangan. Ia memberi instruksi agar pejabat pemerintah terkait mengambil keputusan atas hal ini sebelum 1 Maret 2019.
Rumitnya pembebasan paus di 'Penjara Paus'
Pada Senin (4/3), Menteri Sumber Daya Alam Rusia, Dmitry Kobylkin, mengatakan bahwa hewan-hewan itu akan dibebaskan. Tapi, rencana pembebasan harus memperhitungkan segala faktor yang ada, termasuk risiko kesehatan.
Kobylkin menambahkan, langkah selanjutnya harus dilakukan oleh Badan Perikanan Federal Rusia dan militer.
Meski begitu, ada laporan bahwa ada pertentangan di dalam Pemerintahan Rusia mengenai pembebasan ratusan paus ini. Pihak Kementerian Sumber Daya Alam dan Federal Service mendukung pembebasan para paus. Tapi, Badan Perikanan Federal Rusia menolak hal tersebut.
ADVERTISEMENT
Peskov sendiri mengatakan bahwa pihak Kepresidenan akan terus mengawasi kasus ini. "Direktorat Kontrol di bawah Administrasi Kepresidenan Rusia akan menangani isu ini dan menjaganya agar tetap dalam kontrol," ujarnya.
Ia menjelaskan bahwa memang ada perbedaan pendapat dalam memutuskan nasip para paus malang ini.
"Ada beberapa ilmuwan dan wakil dari agensi spesialis yang mengatakan bahwa para paus bisa bertahan hidup dan bahwa mereka harus dilepaskan sebelum air menjadi hangat," kata Peskov. "Tapi ada yang menolak gagasan itu dan berpendapat bahwa para paus akan mati jika dilepaskan."