Rusia Siap Luncurkan PLTN Apung Pertama di Dunia

1 Mei 2018 18:59 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
PLTN apung Lomonosov. (Foto: Rosatom.)
zoom-in-whitePerbesar
PLTN apung Lomonosov. (Foto: Rosatom.)
ADVERTISEMENT
Pemerintah Rusia tak lama lagi bakal memiliki pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) yang unik dibandingkan PLTN di negara manapun. PLTN mereka ini bakal menjadi yang pertama di dunia yang bisa mengapung di Samudra Arktik.
ADVERTISEMENT
Menurut laporan Science Alert, kapal PLTN bernama Akademik Lomonosov itu akan diluncurkan pada Sabtu (5/5) mendatang di galangan kapal di St. Petersburg. Saat ini kapal tengah ditarik menuju Murmansk, kota pelabuhan di barat laut Rusia, lokasi di mana kapal akan diisi bahan bakarnya.
Rencananya Lomonosov akan menuju ke sebuah kota bernama Pevek yang terletak di daerah Lingkar Arktik. Di sana kapal tersebut bakal memberikan suplai listrik bagi kota yang dihuni oleh sekitar 100 ribu orang warga. Selain itu, Lomonosov juga akan menyuplai daya bagi alat bor penambangan minyak dan gas bumi di daerah sekitarnya.
Ia juga direncanakan untuk menggantikan dua pembangkit listrik yang sudah tua, yaitu PLTN Bilibino dan pembangkit listrik tenaga batubara Chaunskaya.
ADVERTISEMENT
Tenaga nuklir memang suatu sumber listrik yang ramah lingkungan dibandingkan tenaga batubara. Namun dibalik itu masih ada risiko besar yang mengintai, terlebih dengan meletakannya di atas suatu kapal.
Ditambah, kapal berada di wilayah dengan cuaca ekstrem seperti di Arktik yang pasti jauh lebih berbahaya dibandingkan dengan di daratan.
Namun Rosatom, perusahaan energi milik Rusia yang meluncurkan Lomonosov, mengatakan bahwa PLTN apung mereka itu tahan terhadap tsunami serta bencana alam lainnya. Mereka juga yakin Lomonosov telah memenuhi persyaratan yang diberikan oleh lembaga International Atomic Energy Agency, sehingga tidak berbahaya bagi lingkungan.
PLTN apung Lomonosov. (Foto: Rosatom.)
zoom-in-whitePerbesar
PLTN apung Lomonosov. (Foto: Rosatom.)
Meski begitu, kritik dan pertentangan terus berdatangan. Beberapa grup aktivis lingkungan, serta pemerintah Norwegia dan Swedia, masih belum yakin tentang keamanan dari PLTN apung Lomonosov.
ADVERTISEMENT
Oleh para kritikus, Lomonosov dianggap sebagai 'Chernobyl Terapung' hingga 'Titanic Nuklir'.
Kekhawatiran mereka patut dimaklumi sebab bukan tidak mungkin terjadi kebocoran yang dapat mengotori ekosistem kita. Selain itu kebocoran nuklir juga dapat membuat air laut tercemar oleh zat radioaktif yang berbahaya.
Kita hanya bisa berharap hal tersebut tidak terjadi, demi masa depan Bumi, rumah kita satu-satunya di alam semesta ini.