Salah Satu Gereja Tertua di Dunia Terkubur di Bawah Benteng Kuno Rusia

16 Juli 2019 10:25 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tampak dari atas, ada sebuah bagunan di bawah benteng Naryn-Kala. Foto: NUST MISiS
zoom-in-whitePerbesar
Tampak dari atas, ada sebuah bagunan di bawah benteng Naryn-Kala. Foto: NUST MISiS
ADVERTISEMENT
Hasil riset tim ahli fisika nuklir Rusia mengungkap penemuan salah satu gereja Kristen tertua di dunia. Posisi gereja ini berada di bawah benteng kuno Naryn-Kala yang berlokasi di Derbent, kota kuno Rusia yang terletak di pinggiran Laut Kaspia.
ADVERTISEMENT
Gereja itu ditemukan tim ahli menggunakan alat radiografi muon untuk memindai struktur bangunan di bawah benteng kuno Naryn-Kala. Temuannya ini telah dipublikasikan di jurnal Applied Sciences pada 17 Mei 2019.
Sebenarnya, para arkeolog telah lama mengetahui keberadaan struktur itu. Tapi, mereka tidak bisa melakukan penggalian karena khawatir akan merusak Naryn-Kala yang merupakan situs warisan dunia UNESCO.
Struktur ini terletak di barat laut Naryn-Kala dan dibangun pada sekitar tahun 300. Ia terkubur 400 tahun kemudian, ketika bangsa Arab menaklukkan Derbent.
Sketsa struktur bangunan gereja tua di Naryn-Kala. Foto: NUST MISiS
Para ilmuwan awalnya memiliki tiga dugaan atas bangunan ini, yaitu sebagai kuil api Zoroaster, tempat penampungan air, atau tempat perlindungan orang Kristen. Tapi hasil pemindaian menunjukkan, struktur itu memiliki bentuk salib. Ini memperkuat dugaan bahwa bangunan digunakan sebagai gereja.
ADVERTISEMENT
Struktur itu memiliki tinggi sekitar 10 meter dan panjang, dari utara ke selatan, sekitar 15 meter. Sedangkan bagian "tangan" dari salib masing-masing 4 meter dan 3,9 meter.
"Menurut saya, agak aneh untuk menganggap bangunan ini sebagai tempat penampungan air," ujar pemimpin tim, Natalia Polukhina, dilansir Newsweek.
"Di benteng Naryn-Kala, ada sebuah struktur sedalam 10 meter yang memang digunakan sebagai penampungan air. Bangunan unik ini, yang kita pelajari, memiliki bentuk salib, dan satu sisi memiliki panjang dua meter lebih panjang dibanding yang lainnya."
Polukhina mengatakan, saat dibangun, bangunan ini berada di permukaan. Bahkan, lokasinya berada di titik tertinggi benteng Naryn-Kala. Hal ini, menurut Polukhina, memperkuat dugaan bahwa bangunan ini adalah gereja.
ADVERTISEMENT