news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

'Salju Hitam' Turun dari Langit Siberia, dan Mengandung Racun

17 Februari 2019 10:18 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Salju yang terkontaminasi debu batu bara beracung di Kuzbass, Siberia. Foto: Dok. Антон Беляков via Twitter
zoom-in-whitePerbesar
Salju yang terkontaminasi debu batu bara beracung di Kuzbass, Siberia. Foto: Dok. Антон Беляков via Twitter
ADVERTISEMENT
Salju hitam turun dari langit dan menutup daratan kota Kuzbass di Siberia. Kota ini merupakan rumah bagi 2,6 juta orang dan salah satu ladang batu bara terbesar di dunia.
ADVERTISEMENT
Menurut laporan The Guardian dan The Siberian Times, salju itu telah dinodai oleh debu batu bara hitam beracun yang dilepaskan ke udara dari sebuah pabrik yang tidak dirawat dengan baik oleh pengelolanya. Karena terkontaminasi, maka salju ini juga telah mengandung racun yang dapat mengganggu kesehatan publik.
Seorang eksekutif pabrik batu bara itu, mengatakan kepada media setempat, bahwa alat filter yang seharusnya mencegah debu batu bara keluar dari pabrik, sedang rusak. Debu-debu ini kemudian menyatu dengan salju yang turun di kota, yang mana seharusnya salju itu berwarna putih,
Salju hitam ternyata merupakan suatu fenomena yang biasa di daerah tersebut, terutama terlihat saat musim dingin. Ia tidak melulu berasal dari satu sumber pabrik, mengingat di sana ada banyak pabrik batu bara.
ADVERTISEMENT
"Lebih sulit menemukan salju putih daripada salju hitam di sini selama musim dingin," kata Vladimir Slivyak, salah seorang aktivis lingkungan dari Ecodefense, kepada The Guardian. "Ada banyak debu batu bara sepanjang waktu di udara. Ketika salju turun, itu akan terlihat jelas."
Kuzbass adalah salah satu kota dengan usaha batu bara terbesar di dunia, yang membentang lebih dari 26.000 kilometer persegi, menurut ensiklopedia Britannica.
Sebuah laporan pada 2015 dari Ecodefense, memprediksi bahwa warga Kuzbass memiliki harapan hidup rata-rata 3 hingga 4 tahun lebih pendek dibandingkan rata-rata nasional orang Rusia. Warga di Kuzbass juga diprediksi potensi risiko dua kali lipat terjangkit penyakit tuberkulosis dan gangguan mental masa kecil.
Upaya meminimalkan risiko penyakit karena salju hitam ini juga dirasa masih kurang. Pada Desember 2018, pemerintah daerah dituduh berusaha menyembunyikan benda hitam beracun dengan memberi cat pigmen putih pada objek, menurut laporan The Moscow Times.
ADVERTISEMENT
Siberia cukup sering dilanda bencana akibat kurangnya kesadaran publik atas lingkungan. Pada Juli 2018, Siberia dibuat basah kuyup oleh "hujan darah" ketika limbah industri yang disimpan tidak benar, akhirnya terbawa oleh badai angin.
Sejumlah kelompok aktivis lingkungan sudah berusaha memboikot bisnis batu bara di Kuzbass, karena faktanya, tidak ada cara untuk membuat industri batu bara ini ramah lingkungan. Sekalipun tidak ada salju hitam beracun, batu bara masih melepaskan karbon dioksida dari mesin pembangkit batu bara.