Satelit Nusantara Satu Resmi Meluncur ke Angkasa

22 Februari 2019 8:49 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Satelit Nusantara Satu. Foto: Pasifik Satelit Nusantara (PSN)
zoom-in-whitePerbesar
Satelit Nusantara Satu. Foto: Pasifik Satelit Nusantara (PSN)
ADVERTISEMENT
Setahun lebih sejak diumumkan pada Desember 2017, akhirnya satelit Nusantara Satu milik PT Pasifik Satelit Nusantara (PSN) akhirnya resmi meluncur ke angkasa pada Jumat (22/2). Peluncuran satelit berteknologi high throughput satellite (HTS) ini dibawa dengan roket Falcon 9 milik SpaceX di Cape Canaveral, Air Force Station, Florida, Amerika Serikat.
ADVERTISEMENT
Satelit Nusantara Satu, yang diterbangkan pada pukul 08.45 WIB, akan menempati slot orbit 146 derajat Bujur Timur, tepat di atas Papua, Indonesia. Satelit ini nantinya akan dioperasikan dan dikelola oleh anak usaha PSN, yaitu PSN Enam Indonesia dan dikendalikan di Satellite Control Center yang berlokasi di Jatiluhur, Purwakarta.
Selain satelit Nusantara Satu, roket Falcon 9 juga membawa dua muatan lain berukuran kecil berupa kendaraan penjelajah bulan milik swasta SpaceIL dan satelit milik Angkatan Udara Amerika Serikat.
Peluncuran roket Falcon 9 Foto: SpaceX/Wikimedia Commons
Satelit Nusantara Satu diharapkan mulai berfungsi pada April 2019 mendatang. Kapasitas Nusantara Satu saat ini sudah terpakai sebanyak 70 persen, dan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menjadi pengguna terbesarnya.
Dengan kontrak penggunaan yang telah dipegang Kominfo, satelit Nusantara Satu bisa dimanfaatkan untuk menyambungkan puskesmas, sekolah, kantor desa, dan kantor kelurahan di wilayah Indonesia yang minim konektivitas broadband.
ADVERTISEMENT
Spesifikasi Satelit Nusantara Satu
Satelit Nusantara Satu menggunakan platform SSL-1300 140 dengan usia yang didesain bertahan selama 15 tahun. Ia memiliki 52 transponder yang terdiri dari 38 transponder C/Ext-C Band dan 8 spotbeam Ku-Band dengan total kapasitas hingga 15 Gigabits per second (Gbps).
Cakupan C/Ext-C Band satelit Nusantara Satu meliputi wilayah Asia Tenggara, sementara Ku-Band meliputi seluruh wilayah Indonesia yang terdiri dari 8 spot beam pada sistem HTS.
Infografik Satelit Nusantara Satu. Foto: Sabryna Muviola/kumparan
Bedanya dengan satelit konvensional, satelit berteknologi high throughput, dapat menangkap dan mengirimkan seluruh frekuensinya ke daerah yang sangat luas berkali-kali menggunakan sejumlah spot beam.
Bobot satelit pada saat peluncuran sebesar 4.735 Kilogram dan memiliki Spacecraft Power (EOL) sebesar 9985 Watt.
Satelit Nusantara Satu memakan biaya sebesar 230 juta dolar AS yang digunakan untuk pembangunan hingga peluncuran. Pendanaan tersebut berasal dari lembaga kredit ekspor Kanada, Export Development Canada (EDC) sebanyak 65 persen dan dana modal milik PSN sebanyak 35 persen.
ADVERTISEMENT