Seberapa Bahaya Anjing Pitbull yang Serang Satpam di Sawah Besar?

17 Desember 2018 12:23 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Anjing jenis Pitbul menggigit satpam (Foto: Youtube/eka JR)
zoom-in-whitePerbesar
Anjing jenis Pitbul menggigit satpam (Foto: Youtube/eka JR)
ADVERTISEMENT
Herman, seorang satpam di perumahan jalan Rajawali Selatan, Gunung Sahari, Sawah Besar, Jakarta Pusat, jadi korban serangan seekor anjing pitbull pada Kamis (13/12) malam. Sedihnya, anjing itu menyerang Herman karena perintah dari pemiliknya.
ADVERTISEMENT
Akibat gigitan anjing ganas tersebut, Herman harus dirawat inap di RSUD Tarakan, Jakarta. Insiden ini menyebabkan Herman menderita 22 titik luka di sekujur tubuhnya.
"Lukanya ada 22 titik, kalau jahitan sih kurang tahu berapa. Banyaklah, sampai dioperasi segala," kata Herman saat berbincang dengan kumparan di RSUD Tarakan, Minggu (16/12).
Sebelumnya, kejadian serupa pernah terjadi di New York, Amerika Serikat. Pada 2013 seorang polisi diserang oleh dua anjing pitbull yang sebelumnya melakukan penyerangan terhadap seorang remaja dan tiga orang perempuan.
"Satu anjing menyerang kaki saya dan yang lainnya mencoba melompat ke atas saya," kata Janelle Manning, polisi di New York, kepada CBS New York.
Kejadian-kejadian ini seakan memberikan reputasi anjing jenis pitbull sebagai penyerang yang ganas. Selain itu, reputasi buruk pitbull juga diperkuat oleh hasil beberapa riset.
Anjing Pitbull (Foto: Wikimedia Commons)
zoom-in-whitePerbesar
Anjing Pitbull (Foto: Wikimedia Commons)
Sebuah riset yang hasilnya telah dipublikasikan di jurnal Plastic and Reconstructive Surgery pada 2009 menemukan, hampir 51 persen kasus serangan anjing pada manusia dilakukan oleh jenis pitbull. Hasil riset ini berdasarkan data lima tahun atas cedera akibat gigitan anjing di Children's Hospital of Philadelphia.
ADVERTISEMENT
Selain itu, ada juga riset lain yang mengonfirmasi temuan tersebut. Sebuah riset di American Journal of Forensic Medicine and Pathology menemukan bahwa pitbull, rottweilers, dan german shepherd, merupakan penyumbang terbesar serangan fatal oleh anjing di negara bagian Kentucky, AS. Riset ini merupakan hasil studi selama 15 tahun dan rilis pada 2009 lalu.
Riset lain yang dipublikasikan di jurnal Annals of Surgery pada 2011 menjelaskan, serangan pitbull diasosiasikan dengan tingkat penyakit, biaya rumah sakit, dan risiko kematian yang lebih tinggi dibanding serangan jenis anjing lainnya.
Para peneliti dalam riset ini menambahkan, regulasi ketat atas anjing pitbull bisa secara signifikan mengurangi tingkat kematian akibat gigitan anjing di AS. Bahkan, militer AS juga menganggap pitbull sebagai anjing dengan risiko tinggi, hingga dilarang di beberapa tempat tinggal para prajuritnya.
ADVERTISEMENT
Di samping itu, pitbull juga masuk ke dalam daftar jenis anjing yang dikenali lebih mungkin menyerang dan menyebabkan cedera oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (Centers for Disease Control and Prevention/CDC).
Anjing Pitbull (Foto: Max Pixel)
zoom-in-whitePerbesar
Anjing Pitbull (Foto: Max Pixel)
Pemiliknya dinilai bermasalah
Anjing pitbull di Sawah Besar dan pemiliknya, Andre, ternyata sudah sering meresahkan warga. Bahkan banyak warga yang meminta pria yang sehari-hari ia bekerja sebagai penjual kerupuk kulit babi itu untuk segera pindah tempat tinggal. Andre yang tinggal mengontrak di rumah sekitar kawasan tersebut diketahui bahwa masa kontrak rumahnya akan berakhir pada 20 Desember mendatang.
Kejadian penyerangan oleh anjing pitbull milik Andre ini bukanlah kali pertama. Sebelumnya, seekor anjing milik warga juga ada yang mati karena diserang oleh anjing pitbull milik Andre.
ADVERTISEMENT
"Semuanya sudah ngingetin, satpam, warga, tapi emang susah, karakter orangnya keras. Orang-orang juga pada enggak suka," kata Ricad, seorang warga sekitar saat ditemui kumparan, Minggu (16/12).
Very, saksi mata yang melihat kejadian penyerangan anjing pitbull itu terhadap Herman, juga tak menyukai sikap Andre. Menurut kesaksiannya, saat anjing pitbull itu menyerang Herman, Andre bukannya berupaya untuk mencegah anjing peliharaannya berhenti menyerang, tapi justru tak peduli. Menurut Very, Andre bahkan sempat mengancam Herman saat kejadian.
"Itu sudah parah banget sampai Pak Herman enggak bisa jalan, merangkak dia. Bapak saya, bukain pintu rumah biar dia masuk. Waktu Pak Herman masuk, si yang punya anjing ini malah nantang, ngancam-ngancam," tutur Very.
Menurut laporan Live Science, hasil sebuah survei mengatakan bahwa perilaku berbahaya pitbull bergantung dari sifat pemiliknya, serta bagaimana si anjing dilatih dan dibesarkan. Jika pemiliknya cenderung mudah menyerang dan berkonfrontasi, maka anjingnya juga akan demikian.
Herman, satpam korban gigitan anjing Pitbull di Sawah Besar, Jakarta. (Foto: Maulana Ramadhan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Herman, satpam korban gigitan anjing Pitbull di Sawah Besar, Jakarta. (Foto: Maulana Ramadhan/kumparan)
Sebuah riset edisi 2006 diJournal of Interpersonal Violence menemukan, para pemilik jenis-jenis anjing yang agresif, seperti pitbull misalnya, ternyata cenderung punya masalah perilaku.
ADVERTISEMENT
"Pemilik anjing-anjing agresif dilaporkan memiliki perilaku kriminal yang lebih tinggi dibanding pemilik anjing jenis lain," tulis para peneliti, sebagaimana dilansir Live Science.
Selain itu, para pemilik anjing agresif juga dilaporkan suka mencari sensasi dan memiliki sifat psikopat primer.
Hasil riset lain keluaran 2011 juga menyebutkan hal serupa. Riset di Journal of Forensic Sciences itu melaporkan, pemilik anjing agresif punya pemikiran kriminal yang lebih tinggi, merasa berkuasa, cengeng, dan cenderung sangat optimis.
Riset tersebut juga melaporkan bahwa pemilik anjing agresif lebih sering ditangkap polisi, berkelahi fisik, dan menggunakan ganja dibanding pemilik anjing lain.