Seberapa Efektif Fogging untuk Mencegah Demam Berdarah?

17 Juli 2018 17:33 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Fogging mencegah penyebaran nyamuk demam berdarah. (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Fogging mencegah penyebaran nyamuk demam berdarah. (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
ADVERTISEMENT
Hampir tiap bulan mungkin kita bisa menemukan adanya kegiatan fogging yang ditujukan untuk memberantas nyamuk. Namun seberapa efektifkah metode ini?
ADVERTISEMENT
Menurut penjelasan Michael Bangs, peneliti entomologi sekaligus Global Vector Control & Public Health Advisor bagi International SOS, perusahaan konsultan kesehatan asal Singapura, sebenarnya fogging tidak terlalu efektif untuk mencegah demam berdarah secara total.
"Fogging itu membunuh nyamuk dewasa yang memang menyebarkan penyakit seperti DBD dan semacamnya. Tapi jentik nyamuk tidak ikut mati, jadinya nyamuk dewasa yang mati akan dengan cepat tergantikan dengan jentik yang ada," jelas Bangs, pada acara Bayer Vector Control Expert Meeting di Jakarta (17/7). "Efeknya hanya jangka pendek saja," tambahnya.
Namun ketika di suatu wilayah atau daerah ada orang yang terkena DBD dan diduga nyamuk yang membawa infeksi itu masih berkeliaran, menurut Bangs, metode fogging bisa diterapkan untuk membunuh nyamuk tersebut dan mencegah meluasnya persebaran DBD atau penyakit menular lainnya yang bisa dibawa oleh nyamuk.
Ahli entomologi, Michael Bangs. (Foto: Sayid Muhammad Mulki Razqa/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ahli entomologi, Michael Bangs. (Foto: Sayid Muhammad Mulki Razqa/kumparan)
Akan tetapi Bangs menekankan, "Menurut saya, apa yang harus kita lakukan adalah menghindari wabah terjadi, bukannya menghadapi wabah ketika ia sudah menyerang manusia."
ADVERTISEMENT
Oleh karena itulah ia menganjurkan masyarakat untuk melakukan upaya pencegahan DBD sejak awal, misalnya dengan membersihkan sampah atau genangan air yang bisa menjadi sarang nyamuk sehingga nyamuk tidak berkeliaran. Bukan menunggu nyamuk sudah berkeliaran, baru kemudian di-fogging.
Bahaya fogging
Sebastian Horstmann, ahli biologi sekaligus peneliti kimia zat insektisida dari Bayer, memperingatkan ada bahaya yang bisa ditimbulkan bila terlalu sering melakukan fogging.
"(Zat) Fogging termasuk insektisida yang bisa membuat nyamuk kemudian memiliki resistensi terhadap zatnya," ujar Horstmann di acara yang sama.
"Jadi kalau ada nyamuk yang selamat dari fogging ada kemungkinan mereka berkembang biak dan menghasilkan keturunan yang memiliki mutasi yang membuatnya punya resistensi terhadap insektisida itu," tuturnya.