Semakin Tenggelam, Jakarta Akan Jadi Kota Bawah Laut?

24 Desember 2017 14:30 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bangunan di Muara Baru. (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Bangunan di Muara Baru. (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
ADVERTISEMENT
Rasdiono, seorang warga Muara Baru, Jakarta Utara, bercerita mengenai keadaan warung nasinya. Dilansir New York Times (21/12), Rasdiono bercerita mengenai air yang kini naik sampai ke depan pintu warungnya, padahal di tahun-tahun sebelumnya tidak pernah begini. Bahkan, dinding warungnya bocor karena terkena air laut terus menerus.
ADVERTISEMENT
Bukan hanya Rasdiono, kalian yang tinggal dan bekerja di pesisir Jakarta Utara mungkin juga merasakan hal yang sama soal ketinggian air yang mengkhawatirkan ini.
Bukan cuma soal ketinggian air, kalian yang menggunakan air tanah di Jakarta Utara untuk kebutuhan sehari-hari mungkin juga telah merasakan air tanah menjadi asin karena tercemar air laut.
Caya Maulana, warga di Cilincing, Jakarta Utara, telah merasakan air tanah yang asin di lingkungan tempat tinggalnya. “Ada yang asin ada yang nggak,” kata Caya kepada kumparan (kumparan.com) mengenai air sumur di Cilincing, Minggu (24/12).
Penyebab masuknya air yang asin ke permukaan tanah ini bukan hanya karena tinggi air laut yang bertambah, melainkan juga karena ketinggian tanah Kota Jakarta sendiri yang semakin lama semakin merosot.
ADVERTISEMENT
Heri Andreas, ahli geodesi dari Institut Teknologi Bandung, mengatakan ketinggian tanah di DKI Jakarta selalu turun setiap tahunnya. “Ketinggiannya turun dari 1 hingga 20 sentimeter per tahun,” kata Heri saat dihubungi kumparan.
Keadaan ini setidaknya menjadi bukti bahwa ketinggian permukaan tanah Jakarta semakin turun jika dibandingkan dengan ketinggian permukaan laut. Dan bukan tidak mungkin, suatu saat nanti seluruh Jakarta akan tenggelam dan menjadi seperti Atlantis, kota dalam dongeng yang diceritakan berada di dasar lautan.
Pada tahun 2016, dalam artikel mengenai banjir Jakarta, The Guardian pernah menyebut Jakarta sebagai kota yang akan paling cepat tenggelam. Proses tenggelamnya Jakarta ini disebut sangat ekstrem hingga aliran sungai bisa berubah arah dan perumahan bisa berubah wujud menjadi rawa-rawa di musim hujan.
ADVERTISEMENT
Heri Andreas menyebut pemakaian air tanah di Jakarta yang berlebihan menjadi salah satu penyebab penurunan ketinggian permukaan tanah di Jakarta. Sehingga, salah satu solusi untuk mencegah Jakarta semakin tenggelam adalah dengan mengurangi atau bahkan menghentikan pengambilan air tanah di Jakarta.