Seorang Fisikawan Keluarkan Pernyataan Seksis soal Wanita dan Fisika

3 Oktober 2018 16:52 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi merendahkan wanita (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi merendahkan wanita (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Seorang ahli fisika, Profesor Alessandro Strumia, mendapatkan skorsing dari tempat kerjanya akibat mengeluarkan komentar seksis mengenai wanita dan fisika.
ADVERTISEMENT
Peneliti senior di National Institute of Chemical Physics and Biophysics ini mendapatkan skorsing setelah menyampaikan komentarnya dalam acara workshop yang diadakan oleh European Organisation for Nuclear Research (CERN) di Jenewa, Swiss
Dalam presentasinya di acara tersebut, Strumia menyampaikan komentar bahwa ilmu fisika ditemukan dan dibangun oleh laki-laki. Ia juga mengatakan bahwa ahli fisika perempuan seperti Marie Curie dipersilakan untuk belajar fisika hanya bila mereka telah mapan.
Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa justru laki-laki lah yang menerima diskriminasi. Sebagai contoh, wanita yang belajar di universitas diberi kesempatan untuk belajar gratis atau hanya perlu membayar biaya lebih murah.
Selain itu, ia juga berkomentar bahwa mengajarkan kesetaraan dan keberagaman merupakan salah satu alasan mengapa mahasiswa sarjana di Inggris memiliki hutang besar, karena biaya sekolah mereka habis untuk mempelajari kedua hal tersebut.
ADVERTISEMENT
Pernyataan seksisnya ini kemudian menimbulkan kemarahan di media sosial. Salah satunya dari Mara Reed, mahasiswa di University of California Berkeley. Ia mengatakan, Strumia sebenarnya meminta kepada CERN agar diperbolehkan untuk memberikan presentasi mengenai makalahnya.
Globe of Science di CERN, Jenewa (Foto: Kevin Gessner fia Flickr)
zoom-in-whitePerbesar
Globe of Science di CERN, Jenewa (Foto: Kevin Gessner fia Flickr)
Namun yang terjadi, ia malah berbicara mengenai masalah gender dan fisika, serta mengapa seharusnya perempuan tidak belajar fisika.
"Strumia percaya bahwa fisika ‘diciptakan dan dibangun oleh pria,’ bahwa wanita tentu saja boleh belajar fisika jika mereka membuktikan diri dan bisa mendapat Hadiah Nobel," tulis Reed di akun Facebook-nya.
Dr Jess Wade, ahli fisika dari Imperial College yang pernah memberikan ceramah mengenai kesetaraan gender dalam fisika di Cern, menceritakan pengalamannya setelah ia memberikan ceramah tersebut.
"Saat itu ruangan penuh oleh fisikawan wanita yang baru memulai karier, dan mereka tentu tidak senang ketika mendengar mereka hanya akan sukses berkat tokenisme (diistimewakan karena merupakan minoritas)," kata Dr Wade mengatakan kepada The Independent.
ADVERTISEMENT