Seorang Perawat Selamatkan Dirinya Sendiri Saat Serangan Jantung

9 April 2018 7:38 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kenali gejala serangan jantung. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Kenali gejala serangan jantung. (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Bayangkan jika Anda sedang sendirian di tempat antah berantah dan tiba-tiba mengalami serangan jantung. Mungkin Anda akan pasrah menerima takdir maut begitu saja. Namun bagi seorang perawat di Australia, pasrah menunggu maut tidak ada di dalam pikirannya.
ADVERTISEMENT
Dilansir Live Science, dalam sebuah studi kasus yang dipublikasikan di The New England Journal of Medicine, dijelaskan bahwa seorang perawat berhasil menyelamatkan dirinya sendiri dari serangan jantung.
Perawat laki-laki berusia 44 tahun yang tak disebutkan namanya itu adalah perawat yang sedang bertugas di sebuah pos kesehatan terpencil berjarak 1.000 kilometer dari kota Perth di Australia Barat. Dirinya berada kurang lebih 150 kilometer dari fasilitas medis terdekat.
Saat terkena serangan jantung di sana, perawat itu berhasil memasangkan sendiri elektrokardiogram ke dadanya dan mengirimkan hasilnya melalui email kepada dokter gawat darurat di lokasi terdekat.
Hasil dari elektrokardiogram tersebut menunjukkan, sebagian besar jantung perawat itu telah kehilangan kemampuan untuk berdetak dan sisanya tidak dapat berdetak dengan baik.
Ilustrasi peyakit jantung. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi peyakit jantung. (Foto: Thinkstock)
Insting si perawat sebagai tenaga medis muncul di saat kondisi mengancam nyawa itu. Ia kemudian menyuntik dirinya sendiri dengan obat yang didesain untuk membuat darahnya tetap mengalir, jantungnya tetap berdetak dan rasa sakitnya tetap terkontrol.
ADVERTISEMENT
Selain itu, si perawat juga memasangkan defibrilator atau alat stimulator detak jantung sendiri dan bersiap menyuntikkan dirinya sendiri dengan obat yang didesain untuk membuat jantungnya bisa berdetak dengan normal.
Sebelum menyuntikkan dirinya dengan obat tersebut, perawat itu telah lebih dulu diselamatkan oleh Royal Flying Doctor Service Australia yang datang dan membawa si perawat ke rumah sakit di Perth.
Para dokter menemukan perawat itu mengalami penutupan di bagian tengah dari arteri koronernya yang membuat pria tersebut harus dibawa ke meja operasi. Beruntung 48 jam setelahnya, setelah dianggap pulih, perawat itu bisa pulang dari rumah sakit.