Seorang Pria Temukan Meteorit Berusia 4,6 Miliar Tahun Saat Cari Emas

22 Juli 2019 7:07 WIB
comment
6
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Batu meteorit berusia 4,6 miliar tahun, ukurannya 38,5 cm x 14,5 cm x 14,5 cm. Foto: Museums Victoria
zoom-in-whitePerbesar
Batu meteorit berusia 4,6 miliar tahun, ukurannya 38,5 cm x 14,5 cm x 14,5 cm. Foto: Museums Victoria
ADVERTISEMENT
Seorang pencari emas menemukan sesuatu yang tak terduga. Bukannya emas, ia justru menemukan sebongkah batu unik yang ternyata adalah meteorit berusia 4,6 miliar tahun.
ADVERTISEMENT
Pencari emas bernama David Hole itu menemukan meteorit tersebut pada Mei 2015 lalu. Saat itu, ia sedang mencari emas di Maryborough Regional Park, Australia.
Hole tertarik mengambil batu itu karena densitas dan berat dari meteorit berwarna kemerahan itu. Batu itu ditemukannya dengan bantuan alat pendeteksi metal.
Awalnya ia menduga bahwa meteorit itu adalah batu berisi emas. Ia menghabiskan waktu empat tahun lamanya untuk membuka batu itu, dengan harapan ada emas di dalamnya.
Banyak cara yang Hole coba untuk membelah batu itu, mulai dari menggunakan palu godam hingga cairan asam. Tapi, semua upaya tersebut gagal mengungkap isinya.
Hole yang heran dan penasaran dengan batu temuannya itu akhirnya pergi ke Melbourne Museum. Di sana, ia akhirnya mengetahui bahwa batu yang ia simpan selama empat tahun itu adalah sebuah meteorit.
Batu meteorit berusia 4,6 miliar tahun, memiliki densitas dan berat yang lebih besar dibanding batu biasa. Foto: Museums Victoria
Para peneliti menggunakan gergaji berlian untuk membuka dan mempelajari bagian dalam meteroit itu. Hasil analisisnya menunjukkan bahwa itu adalah meteorit jenis H chondrite.
ADVERTISEMENT
Batu ini adalah jenis meteorit paling umum. H chondrite mengandung besi yang tinggi dan merupakan 40 persen dari semua meteorit yang pernah ditemukan.
"Meteorit ini memiliki penampakan agak melengkung akibat bagian luarnya meleleh ketika melewati atmosfer Bumi," jelas Dermot Henry, geolog Melbourne Museum, seperti dilansir IFL Science.
Bobot objek ini terbilang lumayan berat. Dalam penjelasan di jurnal Proceedings of the Royal Society of Victoria, meteorit ini disebut memiliki massa 17 kilogram. Meteorit ini adalah yang terbesar kedua yang ditemukan di negara bagian Victoria, Australia.
Beratnya itu akibat kandungan beberapa metal di meteorit, seperti besi dan nikel. Meteorit ini juga mengandung metal bernama chondrules. Chondrules adalah metal yang terbentuk di masa awal tata surya.
ADVERTISEMENT
Meteorit ini dinamakan Maryborough, lokasi penemuannya. Hasil penanggalan karbon menunjukkan, meteorit ini mendarat sekitar 100 sampai 1.000 tahun lalu.