Seorang Wanita 87 Tahun Donasikan Mayatnya untuk Jadi Bahan Praktikum

18 Desember 2018 19:26 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi mayat yang telah diawetkan (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi mayat yang telah diawetkan (Foto: Pixabay)
ADVERTISEMENT
Pada 2000 lalu, seorang wanita asal Amerika Serikat bernama Susan Potter mengatakan ingin mendonasikan tubuhnya untuk menjadi kadaver, mayat yang diawetkan kemudian digunakan sebagai sarana untuk praktikum anatomi. Saat itu Potter sudah berusia 72 tahun dan ia hidup sendirian di apartemen bersama dengan kucing-kucingnya. Dalam aktivitas sehari-harinya, wanita asal Texas itu bergantung pada kursi roda untuk bergerak karena ia mengalami kesulitan berjalan setelah mengalami kecelakaan.
ADVERTISEMENT
Ia pun kemudian menelepon Dr. Victor M. Spitzer, Ph.D untuk mengemukakan keinginannya tersebut. Pada saat itu, yang menerima telepon adalah asisten penelitian Spitzer, Jim Heath.
“Saya Sue Potter,” kata Potter kala itu, seperti dikutip dari National Geographic. “Saya membaca tentang Visible Human di koran, dan saya ingin mendonasikan tubuh saya. Saya ingin dipotong-potong.”
Live Science menjelaskan, Visible Human Project adalah sebuah proyek untuk menciptakan kadaver digital sehingga mahasiswa kedokteran bisa melakukan praktikum anatomi dengan menggunakan komputer.
Potter akhirnya meninggal dunia pada usia 87 tahun, 15 tahun setelah ia menyatakan keinginannya untuk mendonasikan tubuhnya itu. Bukan hanya mendonasikan tubuhnya, ternyata Potter juga ingin memberikan kepribadian dan pengetahuannya untuk dipelajari. Karena itulah Spitzer merekam kehidupan Potter dan bagaimana Potter membicarakan soal kehidupan dan kesehatannya.
ADVERTISEMENT
Spitzer ingin agar rekaman tersebut kemudian digunakan saat mahasiswa kedokteran membedah mayatnya sambil melihat rekaman Potter membicarakan mengapa ia tidak ingin dioperasi, mengenai rasa sakit saat dioperasi, serta bagaimana keadaan tubuhnya.
Ilustrasi Anatomi Manusia (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Anatomi Manusia (Foto: Pixabay)
Semula, Spitzer sempat tidak menginginkan mayat Potter dijadikan kadaver karena Potter telah menderita berbagai penyakit dan telah menjalani berbagai operasi, termasuk mengganti panggulnya dengan panggul dari titanium. Kadaver yang digunakan oleh Visible Human Project biasanya adalah kadaver yang masih sehat.
Untuk menjadikan tubuh Potter sebagai kadaver digital, tubuhnya dipotong-potong menjadi 27.000 bagian yang tipis-tipis kemudian dipindai untuk menjadi data digital dan dimasukkan ke dalam komputer.
Selama 15 tahun sebelum kematiannya, Potter menjadi dekat dengan para peneliti dalam proyek tersebut dan para mahasiswa yang akan menggunakan kadaver digitalnya. Ia juga diberikan akses untuk melihat alat-alat yang akan digunakan untuk memotong-motong tubuhnya.
ADVERTISEMENT
Potter meninggal dunia pada 15 Februari 2015 akibat radang paru-paru. Tubuhnya kemudian ditaruh di dalam pembeku dengan suhu minus 26 derajat Celcius selama dua tahun sebelum akhirnya ia dipotong-potong dan menjadi kadaver digital.