Sering Gigit Kuku, Pria Inggris Alami Keracunan Darah

6 Mei 2018 19:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gunakan tips ini untuk menyehatkan kuku rapuh (Foto: Pexels)
zoom-in-whitePerbesar
Gunakan tips ini untuk menyehatkan kuku rapuh (Foto: Pexels)
ADVERTISEMENT
Seorang pria asal Southport, Inggris, terpaksa dilarikan ke rumah sakit karena mengalami sepsis atau keracunan darah. Ia menderita sepsis setelah tak sengaja melukai jari tangan saat menggigit kukunya.
ADVERTISEMENT
Pria berusia 28 tahun bernama Luke Hanoman ini awalnya tidak begitu memperhatikan luka di jari tangannya. Tapi kemudian ia mulai mengalami simtom mirip penyakit flu, seperti demam, menggigil, dan juga keringat dingin.
Meski begitu, Hanoman tetap memaksakan diri untuk bekerja. Padahal jari tangannya mulai mengalami pembengkakan dengan rasa sakit yang cukup parah.
Lalu pada suatu malam ia tidur dan tidak bangun sampai pukul 14.00 siang keesokan harinya. Kondisi tersebut tidak biasa dan membuat khawatir ibunya, hingga akhirnya menelepon layanan kesehatan setempat (National Health Service/NHS) dan menjelaskan simtom yang dialami anaknya kepada petugas. Oleh petugas Hanoman dirujuk ke rumah sakit.
Di rumah sakit, Hanoman diberi cairan infus dan mendapat pengawasan selama 24 jam. Ia juga diberi antibiotik selama empat hari berturut-turut.
ADVERTISEMENT
Hanoman pun akhirnya pulih kembali dan para dokter yang merawatnya mengatakan ia beruntung untuk bisa hidup.
"Dokter dan perawat awalnya tidak memberitahukan betapa berbahayanya kondisi saya. Saya pikir mereka mencoba untuk tidak membuat saya khawatir. Baru kemudian setelah saya merasa lebih baik, mereka mengatakan bahwa saya sangat beruntung untuk bisa hidup," kata Hanoman.
Kasus Sepsis atau Keracunan Darah Hanoman
Kasus sepsis yang Hanoman alami memang sangat langka terjadi. Kejadian tersebut aslinya dapat terjadi akibat adanya infeksi.
Menurut IFL Science, dalam kasus keracunan darah atau sepsis sebenarnya yang menjadi masalah adalah respons dari sistem imun kepada infeksi yang terjadi, jadi bukan infeksi itu sendiri yang berbahaya.
Ilustrasi anak demam  (Foto:  Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi anak demam (Foto: Thinkstock)
Biasanya infeksi terjadi pada suatu lokasi tertentu dan sistem imun masih bisa mencegahnya untuk menyebar ke bagian tubuh lain. Namun jika infeksi sangat parah, ia bisa menyebar sebelum sistem imun bisa membunuhnya.
ADVERTISEMENT
Hal tersebut membuat sistem imun tubuh bekerja sangat keras dan mengakibatkan terjadinya radang di seluruh tubuh. Jika kejadian ini ditemukan pada tahap awal, ia bisa diobati dengan antibiotik.
Secara keseluruhan, di dunia ada kurang lebih 30 juta kasus sepsis setiap tahunnya. Dari jutaan kasus tersebut, ada 6 juta angka kematian.
Anak usia muda dan juga orang berusia lanjut memiliki risiko tinggi untuk mengalami hal ini, tapi dari kasus Hanoman kita bisa mengetahui bahwa sepsis bisa menyerang siapa pun.