Siapa yang Lebih Pandai Sembunyikan Perselingkuhan, Wanita atau Pria?

21 April 2019 17:40 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi pasangan. Foto: Isaac Cabezas/Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pasangan. Foto: Isaac Cabezas/Unsplash
ADVERTISEMENT
Lagu 'It Wasn’t Me' yang dinyanyikan oleh Shaggy cukup memberikan kita penjelasan sederhana: tentang bagaimana kaum pria cenderung payah dalam menyembunyikan perselingkuhan. Perselingkuhan yang dilakukan pria lebih mudah terdeteksi dari mimik wajah, gestur tubuh, bahkan bisa terlihat saat lipstik merah menempel pada kerah baju.
ADVERTISEMENT
Sebuah Jurnal dari Royal Society Open Science menyatakan, pada dasarnya pria dan wanita mampu menebak dengan tepat apakah seorang pria yang mereka lihat memiliki sikap setia atau tidak. Tetapi, tidak pada seorang wanita. Wanita justru lebih sulit ditebak, walaupun, sebetulnya mereka lah tukang selingkuh terhebat.
Hal ini terbukti dari penelitian yang dilakukan oleh University of Western di Australia yang mengumpulkan 1.500 orang kulit putih heteroseksual. Penelitian tersebut dilakukan dengan menunjukkan 180 gambar wajah orang yang mengaku dirinya telah berselingkuh. Gambar yang ditujukkan terdiri dari 101 pria dan 88 wanita. Hasilnya, kebanyakan peserta dapat akurat dalam menilai wajah pria yang berselingkuh, namun, tidak akurat dalam menujukkan ketidaksetiaan pada wanita.
Ilustrasi selingkuh. Foto: Shutter Stock
Penelitian tersebut juga menghasilkan jawaban yang cukup mengejutkan bahwa wajah maskulin dianggap lebih mudah berselingkuh dibandingkan dengan wajah feminin. Penampilan seseorang dianggap sebagai salah satu faktor penilaian atas ketidaksetiaan; penampilan yang lebih baik dianggap lebih tidak setia, meskipun, kenyataan tidak demikian.
ADVERTISEMENT
Ternyata, wajah kita memainkan peran penting dalam menujukkan ketidaksetiaan. Hal ini berkaitan dengan kualitas genetik, diet kesuburan, agresivitas dan perawatan orang tua. Studi terbaru menemukan bahwa wajah kita dapat memberikan sinyal ketidaksetiaan dan secara naluriah kita juga mampu membaca ketidaksetiaan seseorang dalam tingkat akurasinya tersendiri.
Namun, Ingatlah sebuah pepatah yang menyebutkan “Jangan menilai buku dari sampulnya”. Kita pada umumnya cenderung mudah menilai seseorang dari kesan pertama atau penampilan. Padahal belum tentu apa yang dinilai tersebut sesuai kenyataan.
Yong Zhi Foo, salah satu penulis penelitian tersebut menyatakan, “Jika kita hanya mengandalkan kesan pertama kita untuk mendeteksi penipu/pemburu gelap, maka kita akan membuat kesalahan besar,” ujarnya. Maka, sebelum menjalin sebuah hubungan, sebaiknya nilailah kesetiaan seseorang dari karakter, sikap, dan pola pikirnya. Tentu hal ini akan lebih tepat dan akurat untuk memahami arti kesetiaan yang ada dalam dirinya.
ADVERTISEMENT