Sinyal Radio Misterius Terdeteksi dari Luar Angkasa

6 Agustus 2018 10:32 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Antariksa (Foto: Yuri B/pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Antariksa (Foto: Yuri B/pixabay)
ADVERTISEMENT
Luar angkasa dipenuhi oleh banyak sinyal radio. Sinyal tersebut itu dikenal sebagai fast radio bursts (FRB) atau ledakan cepat radio, dan biasanya berasal dari bintang serta lubang hitam (black hole) di luar angkasa.
ADVERTISEMENT
Pada Rabu (25/7) lalu, radio teleskop di Kanada menangkap sinyal tersebut. Uniknya, sinyal tersebut berada pada frekuensi radio yang langka dan belum bisa dipastikan asal usulnya.
Menurut penjelasan The Astronomer's Telegram, sinyal misterius yang dinamai FRB 180725A menyebar melalui frekuensi yang sangat rendah, yaitu sekitar 580 MHz (megahertz). Frekuensi FRB tersebut 200 MHz lebih rendah dibanding temuan sebelumnya.
Sinyal misterius FRB sendiri terdeteksi oleh teleskop radio terbaru di Kanada bernama Canadian Hydrogen Intensity Mapping Experiment (CHIME).
"Kejadian ini terjadi siang dan malam. Waktu kedatangan mereka (FRB) sama sekali tidak berkorelasi dengan aktivitas khusus di CHIME serta tidak diketahui sumber asalnya," kata manajer proyek CHIME Patrick Boyle, seperti dikutip Live Science.
ADVERTISEMENT
Misteriusnya FRB
Gelombang radio bisa masuk dengan cepat dan dalam frekuensi rendah. Hal ini memberikan dugaan bahwa terjadi ledakan yang kuat dan berasal dari sumber yang kuat juga di alam semesta. Dengan mempelajari sinyal ini, para peneliti bisa menambah pengetahuan atas bagaimana dan dari mana sinyal ini berasal, meski ini masih menjadi tantangan tersendiri bagi mereka.
"Meski durasinya sangat sebentar dan sumber yang jauh, FRB sangatlah terang. Namun sejauh ini kita belum bisa mengidentifikasi suatu sumber alami dari FRB secara pasti," kata Avi Loeb, peneliti dari Harvard yang tidak terlibat dari penemuan sinyal.
Ilustrasi Lubang Hitam (Foto: NASA)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Lubang Hitam (Foto: NASA)
Loeb menambahkan bahwa ada kemungkinan sinyal bersumber dari alien atau makhluk luar angkasa. Namun tidak menutup kemungkinan penyebab FRB berasal dari sumber lain, seperti supermasif black hole, radiasi elektromagnetic besar, dan pulsar (bintang neutron yang berotasi dengan cepat).
ADVERTISEMENT
FRB memang berdurasi sangat sebentar dan bisa menyebar jauh melalui luar angkasa. Sangat sulit untuk bisa menangkap sumber dari sinyal tersebut. Selain itu, sejak pertama kali dideteksi pada 2007 lalu, sampai sekarang baru hanya sekitar 40 FRB yang pernah terdeteksi.
Meski begitu, Christopher Conselice, profesor astrofisika di University of Nottingham, berkata Bumi sering dilewati oleh FRB, hanya saja kita belum memiliki alat untuk mendeteksi semuanya.