news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Siswa SMP Medan Manfaatkan Abu Sinabung untuk Serap Polusi Udara

3 November 2018 19:45 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rein Jonathan dan karyanya soal abu Sinabung (Foto: Utomo/ kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Rein Jonathan dan karyanya soal abu Sinabung (Foto: Utomo/ kumparan)
ADVERTISEMENT
Siapa sangka seorang remaja berumur 14 tahun memiliki ide brilian untuk memanfaatkan abu hasil letusan Gunung Sinabung sebagai bahan penyerap salah satu gas polusi, yakni karbon dioksida.
ADVERTISEMENT
Ide ini berawal ketika Rein Jonathan, nama remaja itu, merasa kota tempat tinggalnya penuh dengan polusi udara. Ia yang tinggal di sebuah rumah di pinggir jalan kota Medan, Sumatera Utara, merasa bahwa kota itu sudah dipenuhi terlalu banyak kendaraan bermotor yang mengeluarkan polusi.
“Medan itu kan padat. Banyak kendaraan bermotor. Itu yang dikeluarkan itu kan karbon dioksida. Saya kan tinggalnya itu (di rumah) di pinggir jalan. Jadi setiap hari itu jendelanya dibuka. Lama-kelamaan kan asap kendaraan yang masuk itu buat mata perih juga,” kata Rein saat ditemui kumparan dalam acara Indonesia Science Expo (ISE) 2018.
Dalam acara yang bertempat di Indonesia Convention Exhibition (ICE), BSD City, Tangerang, inilah Rein memamerkan hasil karyanya untuk memanfaatkan abu Sinabung sebagai penyerap karbon dioksida, salah satu dari jenis gas rumah kaca yang menyebabkan suhu udara di Bumi semakin panas.
ADVERTISEMENT
Dari hasil literatur yang dilakukan, Rein mengetahui bahwa karbon dioksida adalah salah satu gas polusi yang menyebabkan udara menjadi kotor dan panas. Dari situ ia kemudian mencari literatur-literatur lainnya dan kemudian mendapatkan informasi bahwa silika bisa menyerap karbon dioksida.
Kebetulan karena tinggal di Medan, Rein tahu adanya abu Sinabung dan kemudian memiliki ide untuk memanfaatkan abu hasil letusan Sinabung, gunung berapi yang juga berada di Sumatera Utara. Sebab, dari hasil studi literatur yang ia lakukan, ia mendapatkan informasi bahwa abu hasil letusan gunung berapi itu kaya akan kandungan silika.
Dari situ, Rein kemudian mengambil sampel 10 kilogram abu Sinabung yang terlempar dan menumpuk di Berastagi. Bersama dengan Roy Gun Tampubolon, guru pembimbingnya di SMP Bangun Insan Mandiri Medan, siswa kelas 3 SMP itu kemudian melakukan pengujian kandungan abu tersebut di laboratorium.
ADVERTISEMENT
“Kami ambil abu ini, diuji lab, (terbukti) di dalamnya itu ada 54 persen silika,” tutur Rein.
“Jadi kami ambil abu Sinabung ini. Begitu kami tes pakai alat buatan ini (tes sensor karbon dioksida), itu ternyata memang betul abu Sinabung ini bisa menyerap karbon dioksida,” tutur Rein.
Karya Rein Jonathan soal pemanfaatan abu Sinabung (Foto: Sayid Mulki/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Karya Rein Jonathan soal pemanfaatan abu Sinabung (Foto: Sayid Mulki/kumparan)
Dalam percobaannya, Rein membuat 5 jenis brick pelapis dinding yang terbuat dari campuran semen dan abu Sinabung. Hasilnya, ia menemukan bahwa jenis brick dengan kandungan abu Sinabung terbanyak (150 gram abu Sinabung dan 30 gram semen) lah yang mampu menyerap karbon dioksida paling banyak.
Roy Gun Tampubolon mengatakan bahwa Rein sendirilah yang membuat alat tes sensor karbon dioksida untuk melakukan riset dan pengujian ini.
ADVERTISEMENT
Ia sendiri tampak senang bisa membimbing Rein dan tidak bisa menutupi rasa bangga terhadap muridnya itu. Sebab, selain karya Rein kini bisa dipamerkan dalam acara pameran ilmiah nasional yang diadakan LIPI sejak 1 hingga 4 November setiap pukul 10.00 hingga 17.00 WIB ini, Roy juga menambahkan bahwa Rein akan mengikuti kompetisi internasional dengan karyanya ini.
“Rein Jonathan akan mengikuti Asia Pacific Conference of Young Scientist (APCYS) di Bangkok pada tanggal 5 - 10 Desember 2018. Ini kompetisi para peneliti belia dari negara-negara di Asia Pasifik,” tutur Roy dengan bangga.
Karya Rein Jonathan soal pemanfaatan abu Sinabung (Foto: Sayid Mulki/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Karya Rein Jonathan soal pemanfaatan abu Sinabung (Foto: Sayid Mulki/kumparan)