Situs Pornhub Kucurkan Dana Rp 380 Juta untuk Riset Efek Pornografi

20 Oktober 2018 16:18 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi pornografi. (Foto: Shutterstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pornografi. (Foto: Shutterstock)
ADVERTISEMENT
Situs porno Pornhub memberi kucuran dana 25 ribu dolar Amerika Serikat atau sekitar Rp 380 juta kepada para peneliti di AS untuk mempelajari efek dari pornografi. Riset itu diharapkan bisa menemukan cara terbaik untuk mengonsumsi pornografi.
ADVERTISEMENT
Profesor psikologi University of Kansas, Omri Gillath, bekerja sama dengan Ateret Gewirtz-Meydan dan Katie Adams, akan menjadi para peneliti pertama dalam sejarah yang menerima uang dari situs pornografi untuk mempelajari soal pornografi.
Inverse melaporkan bahwa para peneliti tersebut dipilih dari ribuan peneliti lain yang turut mendaftar untuk mendapatkan pembiayaan riset dari Pornhub Cares yang memiliki program Pornhub Sexual Wellness Center Grant.
Gillath dan timnya dipilih karena proposal risetnya dianggap paling menarik di antara pendaftar lain.
"Dia (Gillath) berdedikasi untuk mengungkap informasi mendetail mengenai konsumsi hiburan dewasa dan juga efeknya. Dan kami dengan senang hati mendukung usahanya itu," kata Corey Price, VP Pornhub, kepada Inverse.
Konten pornografi sulit dihindari di internet. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Konten pornografi sulit dihindari di internet. (Foto: Thinkstock)
Dengan pendanaan 25 ribu dolar AS ini, tim peneliti akan melakukan tiga riset dalam 18 bulan ke depan. Mereka akan menginvestigasi kekhawatiran atas penggunaan pornografi dalam kehidupan sehari-hari. Dijelaskan bahwa sampai sekarang belum diketahui efek jangka pendek atau pun jangka panjang dari penggunaan pornografi dalam kehidupan sehari-hari.
ADVERTISEMENT
"Porno telah menjadi bagian dari suatu hal yang biasa digunakan sekarang," kata Gillath. "Tapi kita tidak banyak melihat konsekuensi pada penggunaannya," tambahnya.
Dalam riset ini Gillath dan timnya berharap bisa mengungkap, baik positif maupun negatif, efek dari peningkatan jumlah waktu menonton film porno secara umum.