Stephen Hawking Prediksi Kehadiran Ras Manusia Super yang Kuasai Dunia

16 Oktober 2018 7:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Stephen Hawking. (Foto: Reuters/Mike Hutchings)
zoom-in-whitePerbesar
Stephen Hawking. (Foto: Reuters/Mike Hutchings)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Stephen Hawking memang telah tiada, tetapi pemikirannya terus diburu banyak orang untuk mengetahui lebih dalam soal ramalannya yang didasarkan atas sains, termasuk ramalan suram tentang dunia ini.
ADVERTISEMENT
Dalam tulisan tersebut, Hawking berpendapat bahwa kemajuan ilmu genetika bisa membawa umat manusia pada kehancuran. Dia percaya di masa depan bisa muncul manusia yang unggul secara fisik dan intelektual dari golongan kaya yang memilih untuk mengedit DNA mereka serta memanipulasi genetika keturunannya.
Ramalan suram ini terungkap dalam koleksi esai dan artikelnya yang baru-baru ini diterbitkan oleh The Sunday Times di Inggris, sebelum dirilisnya sebuah buku yang berisi kumpulan tulisan Hawking.
""Saya yakin di abad ini, orang-orang akan menemukan cara untuk memodifikasi kecerdasan dan insting sebagai agresi," tulis dia.
"Mungkin akan ada hukum yang dibuat melawan rekayasa genetika pada manusia. Namun beberapa orang tidak akan bisa melawan godaan untuk meningkatkan kemampuan manusia, seperti memori, ketahanan penyakit, dan juga usia hidup," tambahnya.
ADVERTISEMENT
Dalam bukunya yang berjudul Brief Answers To The Big Questions, Hawking berpendapat bahwa mereka yang tidak memiliki kecerdasan serta kekuatan yang sama dengan manusia super baru akan turun kasta menjadi "manusia tidak berkembang".
Buku terakhir Stephen Hawking menjawab pertanyaan-pertanyaan besar. (Foto: dok. AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Buku terakhir Stephen Hawking menjawab pertanyaan-pertanyaan besar. (Foto: dok. AFP)
Dan keberadaan dua kasta manusia ini, Hawking prediksi, bisa menyebabkan konsekuensi sosial yang berbahaya.
"Ketika manusia super muncul, akan muncul masalah politik signifikan dengan manusia tidak berkembang, yang tidak mampu bersaing," tulis Hawking.
"Agaknya mereka akan punah atau menjadi tidak penting. Kemudian, akan terjadi perlombaan untuk melakukan desain diri sendiri yang akan terus berkembang pada tingkat yang luar biasa," tambahnya lagi.
Hawking juga menulis bahwa jika umat manusia berhasil melakukan desain ulang pada dirinya, maka mereka mungkin akan menyebar dan mengkolonisasi planet serta bintang lainnya.
Stephen Hawking (Foto: REUTERS)
zoom-in-whitePerbesar
Stephen Hawking (Foto: REUTERS)
Teknologi edit genetika
ADVERTISEMENT
Kemunculan manusia super sepertinya tidak akan terjadi dalam waktu dekat. Namun, teknologi edit genetika sendiri telah menunjukkan potensi untuk memunculkan manusia super.
Misalnya, teknologi CRISPR-Cas 9 yang bisa bekerja seperti "gunting molekul" yang bisa memotong dan mengubah nukleotida penyusun DNA, dan membuat peneliti bisa menemukan serta memodifikasi, atau mengganti, kelainan genetika.
"Ketakutannya adalah teknik ini bisa digunakan untuk menciptakan orang dengan modifikasi genetika. Misalnya ketika orang tua memilih sifat bayi mereka, dan membuatnya lebih tinggi, kuat, pintar, atau yang lainnya," tulis laporan NPR pada 2016 mengenai peneliti Swedia yang mengedit embrio manusia.
Peringatan Hawing lainnya
Hawking sendiri, menjelang akhir hidupnya, semakin sering memberi peringatan terhadap masalah-masalah masa depan yang mungkin dialami umat manusia, salah satunya adalah kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI).
ADVERTISEMENT
Dalam berbagai kesempatan, Hawking selalu mengingatkan manusia untuk berhati-hati dalam mengembangkan AI, karena dia percaya AI atau robot juga bisa mengancam umat manusia.
"Kedatangan AI super pintar mungkin bisa jadi antara hal terbaik atau terburuk yang pernah terjadi pada umat manusia," tulis Hawking. "Risiko sebenarnya dari AI bukanlah sifat jahat mereka, namun karena kemampuan mereka. AI super pintar memiliki kemampuan untuk mencapai targetnya, dan jika targetnya tidak sejalan dengan kita, maka kita dalam masalah."
Stephen Hawking (Foto: AFP/Desiree Martin)
zoom-in-whitePerbesar
Stephen Hawking (Foto: AFP/Desiree Martin)
Sebelumnya, pada November 2017, Hawking dalam acara Web Summit di Lisbon, Portugal, mengatakan bahwa kita belum tahu apakah AI itu baik atau buruk bagi manusia.
"Kita tidak bisa mengetahui apakah kita akan ditolong terus-menerus oleh AI atau diabaikan olehnya dan dikesampingkan atau malah dihancurkan oleh AI," katanya kala itu.
ADVERTISEMENT
Hawking juga pernah memperingatkan manusia atas bahayanya menghubungi alien dari luar angkasa.
Dilansir The Guardian, kekhawatiran Hawking didasarkan pada pemikirannya bahwa bila ada alien yang cukup pintar untuk dapat menangkap sinyal manusia, mereka pasti memiliki pengetahuan dan teknologi yang miliaran tahun lebih canggih daripada milik manusia.
“Bila (ada alien yang bisa menemukan manusia), mereka pasti sangat hebat dan mereka akan melihat kita seperti makhluk tak berharga macam bakteri.”