Studi: Orang Religius Lebih Panjang Umur

15 Juni 2018 17:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi agama. (Foto: Eric Gaillard)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi agama. (Foto: Eric Gaillard)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Dalam sebuah studi terbaru para peneliti menemukan adanya hubungan antara menjadi orang religius dengan umur yang panjang. Dalam studi yang dipublikasikan di jurnal Social Psychological and Personality Science itu, para peneliti mempelajari berita kematian dari 1.000 orang lebih di AS.
ADVERTISEMENT
Dari hasil analisis studi ini mereka menemukan bahwa orang-orang yang memiliki afiliasi religius rata-rata hidup sekitar empat tahun lebih lama dibandingkan mereka yang tidak.
Bahkan setelah para peneliti memperhitungkan gender serta status pernikahan --dua hal yang diketahui juga mempengaruhi umur seseorang-- dari orang-orang tersebut, para peneliti tetap menemukan hal yang sama.
Dari penelitian-penelitian sebelumnya telah diketahui bahwa perempuan hidup sekitar 4,8 tahun lebih panjang dibandingkan pria. Menurut para peneliti, pengaruh dari agama kepada rentang umur seseorang hampir sama dengan angka tersebut.
"Afiliasi religius memiliki efek yang kuat pada rentang umur seseorang, hal yang sama juga ditemukan pada gender, yang juga berpengaruh pada rentang umur," ujar Laura Wallace, peneliti dari Ohio State university sekaligus pemimpin studi, dilansir Live Science.
Ilustrasi berdoa (Foto: Shutter Stock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi berdoa (Foto: Shutter Stock)
Hasil studi ini sejalan dengan studi lain yang telah dilakukan. Sebelumnya ada studi yang menemukan hubungan antara agama dengan manfaat kesehatan.
ADVERTISEMENT
Namun studi-studi sebelumnya sering kali menentukan afiliasi religius orang-orang tertentu dengan menggunakan laporan dari orang-orang itu sendiri sehingga kita tidak bisa mengetahui secara pasti seberapa akuratnya laporan tersebut. Sementara dalam studi terbaru ini afiliasi religius dilaporkan oleh para penulis obituari.
Namun demikian, para peneliti menekankan bahwa studi mereka hanya menemukan asosiasi dan tidak menentukan apakah menjadi seorang yang religius bisa memiliki umur panjang atau apakah orang sehat biasanya lebih religius.
Kenapa Orang Religius Lebih Berumur Panjang?
Dalam analisis lanjutan ditemukan bahwa menjadi sukarelawan dan terlibat pada suatu organisasi sosial memiliki peran dalam hubungan antara agama dengan panjang umur.
Selain itu, para peneliti menambahkan bahwa faktor gaya hidup juga dapat menjelaskan adanya hubungan ini. Banyak agama yang melarang penganutnya untuk mengkonsumsi alkohol atau suatu obat-obatan terlarang, suatu hal yang mungkin berpengaruh pada rentang usia.
ADVERTISEMENT
"Ada agama-agama yang mempromosikan praktik mengurangi stres pada tubuh yang dapat meningkatkan kesehatan, contohnya adalah dengan bersyukur, berdoa atau bermeditasi," ujar Baldwin Way, salah satu peneliti dalam studi.
Pengendalian diri (Foto: Getty Images)
zoom-in-whitePerbesar
Pengendalian diri (Foto: Getty Images)
Selain itu, ditemukan juga bahwa tingkat religius dari suatu kota serta seberapa tinggi para penduduk kota tersebut mengikuti norma sosial juga dapat mempengaruhi hubungan tersebut.
Di kota yang sangat religius di mana norma sosial masih dianggap penting, orang-orang religius biasanya memiliki umur lebih panjang daripada orang-orang non-religius.
Namun di beberapa kota ada juga yang disebut sebagai efek "tumpah", yakni efek menyebarnya manfaat kesehatan dari agama ke populasi non-religius sehingga umur kedua golong orang ini sama panjangnya. Jadi bisa diartikan, orang-orang non-religius mendapat pengaruh positif saat berada di lingkungan yang religius, meski mereka bukanlah seorang yang religius.
ADVERTISEMENT
Dalam laporan studi ini, para peneliti menambahkan ke depannya masih diperlukan studi lebih mendalam untuk memperkuat temuan ini.