Surat Charles Darwin tentang Tuhan dan Sains Terjual Rp 1,7 Miliar

14 Desember 2017 11:39 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Patung Charles Darwin di Natural History Museum. (Foto: Aitoff via Pixabay (CC0 Creative Commons))
zoom-in-whitePerbesar
Patung Charles Darwin di Natural History Museum. (Foto: Aitoff via Pixabay (CC0 Creative Commons))
ADVERTISEMENT
Teori Evolusi menimbulkan perdebatan dan pertentangan, terutama dari orang-orang relijius yang percaya bahwa makhluk hidup diciptakan oleh Tuhan, bukan berevolusi dari makhluk lainnya.
ADVERTISEMENT
Sejak pertama kali "The Origin Of Species" diterbitkan pada tahun 1859, buku ini mendapat banyak tekanan karena bertentangan dengan apa yang dituliskan dalam kitab suci mengenai penciptaan makhluk hidup.
Pada Hari Selasa (12/12), Balai Lelang Sotheby di New York City melelang sebuah surat milik Charles Darwin dan terjual seharga 125 ribu dolar atau sekitar Rp 1,7 miliar. Harga ini 2 kali lipat lebih mahal dari perkiraan semula.
Teori Evolusi Charles Darwin (Foto: www.publicdomainpictures.net)
zoom-in-whitePerbesar
Teori Evolusi Charles Darwin (Foto: www.publicdomainpictures.net)
Ternyata, bukan hanya karena surat ini ditulis oleh Charles Darwin, seorang ahli biologi yang karyanya mengubah ilmu biologi, melainkan juga karena isi dari surat ini.
Dalam surat sepanjang tiga halaman ini, Darwin mengatakan sangat mustahil menyatukan agama dan ilmu pengetahuan.
Surat tersebut merupakan jawaban atas pertanyaan dari James Grant pada tahun 1878, seorang pembaca "The Origin of Species" yang menanyakan bagaimana mungkin Dunia diciptakan selama 7 hari seperti yang tertulis dalam kitab suci sementara evolusi makhluk hidup sendiri membutuhkan waktu ratusan ribu tahun.
ADVERTISEMENT
Darwin yang pada saat itu berusia 69 tahun menolak untuk mensejajarkan agama dan ilmu pengetahuan, serta mengatakan satu-satunya bukti bahwa "Tuhan benar-benar ada hanyalah intuisi manusia yang meyakini kalau ada kekuatan Maha Besar yang menciptakan alam semesta." Ia kemudian menuliskan, "Suatu saat akan muncul keraguan dan kesulitan untuk mempercayai intuisi tersebut."
Darwin sendiri tidak menyebutkan secara gamblang apakah ia percaya pada Tuhan, karena menurutnya untuk membahas hal ini ia harus menuliskan esai panjang sementara ia sendiri tidak cukup kuat dan sehat untuk membahas hal ini.
Charles Darwin  (Foto: Wikimedia Commons)
zoom-in-whitePerbesar
Charles Darwin (Foto: Wikimedia Commons)
Kepercayaan dan agama Charles Darwin memang menjadi perdebatan. Ia dan Emma, istrinya, secara terbuka mendiskusikan hal-hal yang berhubungan dengan Agama Kristen. Sampai ketika anaknya yang berusia 10 tahun meninggal, Darwin tidak lagi berbicara soal agama karena takut menyinggung istrinya yang menjadi semakin religius.
ADVERTISEMENT
Karena itu, surat yang membahas mengenai dampak dari karyanya terhadap agama menjadi sangat berharga, mengingat Darwin jarang sekali mendiskusikan hal ini.