‘Telur’ Melayang dalam Perut Bikin Seorang Pria Sulit Buang Air Kecil

2 April 2018 19:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Telur penyebab sulit buang air kecil. (Foto: Rachael Sussman et al)
zoom-in-whitePerbesar
Telur penyebab sulit buang air kecil. (Foto: Rachael Sussman et al)
ADVERTISEMENT
Seorang pria berusia 62 tahun mengeluhkan kondisi frekuensi buang air kecilnya yang selama 20 tahun bermasalah. Ketika ia melaporkan dirinya ke tim dokter, mereka menemukan sebuah objek mirip telur di dalam tubuhnya.
ADVERTISEMENT
Dalam laporan kasus yang telah dipublikasikan di The New England Journal of Medicine pada 2015, objek tersebut dijelaskan sebagai objek yang "melayang di dalam tubuh."
Proses pengambilan telur dari dalam tubuh. (Foto: Sewkani et al. Journal of Medical Case Reports )
zoom-in-whitePerbesar
Proses pengambilan telur dari dalam tubuh. (Foto: Sewkani et al. Journal of Medical Case Reports )
Objek mirip telur itu memiliki ukuran 10 sentimeter x 9,5 sentimeter x 7,5 sentimeter dengan berat 220 gram. Objek ini baru bisa ditemukan setelah dilakukan pemindaian tomografi pada tubuh si pria yang tidak dijelaskan namanya itu.
Dilansir Science Alert, objek tersebut dikenal dengan nama peritoneal mice atau peritoneal loose body. Dijelaskan juga, munculnya objek tersebut sangatlah langka dan biasanya ditemukan saat operasi di daerah perut atau saat autopsi.
Posisi telur di dalam tubuh. (Foto: Rachael Sussman et al)
zoom-in-whitePerbesar
Posisi telur di dalam tubuh. (Foto: Rachael Sussman et al)
Yang unik, objek tersebut bisa bergerak bebas di dalam tubuh manusia sehingga menyebabkan terjadinya gangguan buang air kecil pada si pria. Dan setelah objek ini diangkat dari tubuh pria tersebut, keluhan soal buang air kecilnya pun menghilang.
ADVERTISEMENT
Peritoneal loose body sendiri terbentuk dari jaringan berserat di dalam tubuh manusia yang ditutupi oleh sejenis kapur. Akan tetapi, alasan terbentuknya objek ini masih belum diketahui secara pasti.
Namun demikian, para ahli menduga penyebab utamanya adalah karena terjadi pelilitan pada appendices epiploicae, semacam kantong kecil berisikan lemak yang berada pada selaput di lapisan rongga perut. Selaput tersebut ditemukan hingga daerah usus besar tapi tidak sampai ke bagian rektum.
Selain itu, kebanyakan studi mengenai objek ini menemukan bahwa biasanya yang memiliki peritoneal loose body adalah pria berusia di atas 50 tahun dengan tubuh yang sehat.