Tengkorak 8.000 Tahun Ungkap Asal Usul Leluhur Orang Asia Tenggara

13 Juli 2018 9:55 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ilustrasi masyarakat Asia Tenggara ramah (Foto: Pexels)
zoom-in-whitePerbesar
ilustrasi masyarakat Asia Tenggara ramah (Foto: Pexels)
ADVERTISEMENT
Sebagai wilayah yang memiliki keberagaman genetik yang luas, sejarah kemunculan manusia pertama di Asia Tenggara masih terus diperdebatkan.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, ada dua teori yang mencoba menjelaskan asal-usul manusia pertama yang ada di Asia Tenggara. Kedua teori itu melibatkan kelompok pemburu bernama Hòabìnhian.
Keberadaan Hòabìnhian kemudian menjadi misteri karena seiring dengan diperkenalkannya cocok tanam pada masyarakat di Asia Tenggara, masyarakat pemburu di kawasan tersebut seolah menghilang.
Apakah mereka ikut bercocok tanam atau mereka pindah ke wilayah lain?
Peta Asia Tenggara. (Foto: Wikimedia Commons)
zoom-in-whitePerbesar
Peta Asia Tenggara. (Foto: Wikimedia Commons)
Teori pertama mengatakan bahwa kelompok Hòabìnhian telah menghuni Asia Tenggara dari 44.000 tahun lalu dan mengadopsi praktik pertanian tanpa bantuan dari petani yang berasal dari Asia Timur.
Teori kedua, yang disebut sebagai 'model dua lapis', mengatakan bahwa migrasi petani padi dari wilayah yang sekarang termasuk wilayah China datang dan menempati Asia Tenggara, menggeser Hòabìnhian.
ADVERTISEMENT
Namun hasil penelitian terhadap DNA dari sisa tengkorak manusia asal Malaysia, Thailand, Filipina, Vietnam, Indonesia, Laos, dan Jepang, yang berusia 8.000 tahun, menunjukkan bahwa kedua hipotesis tersebut ternyata salah.
"Penelitian kami membentang dari Hòabìnhian ke Zaman Besi dan menemukan bahwa populasi Asia Tenggara saat ini merupakan keturunan dari setidaknya empat masyarakat kuno," kata peneliti genetika kuno, Fernando Racimo, dari University of Copenhagen, Denmark, dikutip dari Science Alert.
"Ini adalah model yang jauh lebih kompleks dari yang diperkirakan sebelumnya," lanjutnya.
Dari pemeriksaan sisa kerangka manusia tersebut, ditemukan 26 rangkaian gen manusia kuno, 25 di antaranya berasal dari Asia Tenggara dan satu lagi dari Jepang.
Hasil ini merupakan bukti bahwa asal-usul pertanian dan migrasi yang dilakukan orang-orang saat itu di Asia Tenggara ternyata sangat rumit dan kedua teori di atas belum dapat menjelaskan asal-usul manusia di Asia Tenggara.
ADVERTISEMENT
"Masyarakat pemburu Hòabìnhian dan petani Asia Timur berkontribusi terhadap keberagaman Asia Tenggara saat ini, migrasi selanjutnya mempengaruhi pulau-pulau di Asia Tenggara dan Vietnam," jelas Racimo.
Lengkapnya, hasil penelitian ini telah dipublikasikan di jurnal Science.