Terinfeksi Bakteri Pemakan Daging, Pria AS Kehilangan 1/4 Kulitnya

28 Agustus 2019 13:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi bakteri. Foto: skeeze via Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi bakteri. Foto: skeeze via Pixabay
ADVERTISEMENT
Seorang pria di Florida, AS, kehilangan seperempat atau 25 persen kulitnya. Penyebabnya adalah dia terinfeksi bakteri pemakan daging yang berbahaya.
ADVERTISEMENT
David Ireland (50) pertama kali menunjukkan tanda-tanda infeksi pada 16 Agustus 2019. Live Science melaporkan, Ireland mengalami simtom mirip flu disertai rasa ngilu dan demam.
Simtom yang Ireland alami memburuk pada 20 Agustus 2019. Ia mengalami rasa sakit yang luar biasa dan langsung dibawa ke rumah sakit.
"Satu menit sebelumnya ia baik-baik saja dan tiba-tiba langsung kesakitan," ungkap Jody Ireland, istri David, kepada Fox News.
Lapisan kulit manusia. Foto: Crystal Mason/Wikimedia Commons
Ireland didiagnosis mengalami necrotizing fasciitis, yakni infeksi bakteri jahat pemakan daging. Infeksi itu bisa merusak kulit dan jaringan otot.
Ia berada dalam kondisi kritis dan telah melakukan tiga operasi yang mengangkat 25 persen kulitnya, mulai dari pergelangan kaki sampai perutnya.
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (Centers for Disease Control and Prevention/CDC), kondisi ini terbilang fatal. Infeksi bisa menyebar dengan cepat di tubuh, dan mengakibatkan hilangnya anggota badan atau bahkan kematian.
ADVERTISEMENT
Ada sejumlah bakteri yang bisa menyebabkan kondisi ini. Yang paling umum adalah kelompok bakteri yang disebut Streptococcus. Menurut pihak keluarga, ini adalah jenis bakteri yang menginfeksi Ireland.
CDC menjelaskan, biasanya bakteri bisa memasuki tubuh seseorang melalui luka di tubuh. Itulah yang diduga kuat terjadi pada kasus Ireland. Selain itu, Ireland juga didiagnosis diabetes yang membuatnya memiliki risiko lebih besar mengalami infeksi.
Meski begitu, necrotizing fasciitis terbilang langka. Di Amerika Serikat tercatat setiap tahunnya ada empat kasus kejadian ini per 100.000 orang.