Terlalu Banyak Karaoke, Seorang Pria Masuk RS karena Parunya Kolaps

14 Agustus 2019 12:41 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi tempat karaoke. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi tempat karaoke. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Karaoke seharusnya bisa menjadi ajang untuk bersenang-senang. Meluapkan isi hati dengan berdendang menggunakan pelantang suara. Sambil diiringi musik bak penyanyi sungguhan.
ADVERTISEMENT
Namun hal buruk akibat terlalu banyak karaoke justru dialami oleh seorang pria asal China. Kegemaran pria bermarga Wang itu berkaraoke justru berujung pada paru-parunya yang kolaps.
Menurut laporan media setempat pada 8 Agustus lalu, peristiwa ini terjadi setelah pria itu menyanyikan 10 lagu berturut-turut dengan nada yang sangat tinggi. Hal ini menyebabkannya kesulitan bernapas dan mengalami sakit di dada.
Pria 65 tahun itu lantas memeriksakan diri ke sebuah rumah sakit di daerah Nanchang. Kata dokter, pria lansia itu mengalami suatu kondisi yang disebut pneumotoraks.
“Itu karena paru-parunya tertekan akibat bernyanyi dengan nada-nada tinggi,” terang Peng Bin-Fei, salah satu dokter unit gawat darurat yang memeriksa kondisi pria tersebut seperti diberitakan South China Morning Post.
ADVERTISEMENT
Pneumotraks yang dialami si kakek merupakan istilah medis yang merujuk pada kondisi ketika udara yang seharusnya masuk ke paru-paru, justru terkumpul di rongga pleura, yakni rongga tipis yang dibatasi dua selaput pleura di antara paru-paru dan dinding dada. Jika hal ini terjadi pada seseorang, orang tersebut akan mengalami kesulitan bernapas karena rongga pleura yang terus mengembang akan menekan paru-paru.
Namun penggemar karaoke bisa sedikit merasa lega. Sebab, pneumotoraks jarang dialami seseorang dengan kondisi paru-paru yang normal. Menurut penuturan para ahli kepada Live Science, cedera semacam itu kemungkinan pernah dialami seseorang sebelumnya. Artinya, penyebabnya tidak semata-mata karena menyanyi dengan intensitas yang tinggi.
Ilustrasi paru-paru Foto: bykst
Terkait kasus paru-paru kolaps secara tiba-tiba setelah berkaraoke ini, Enid Neptune memiliki analisis sendiri. Dokter sekaligus profesor kedokteran di Johns Hopkins School of Medicine di AS itu menyebut ada kemungkinan si kakek mengidap penyakit paru-paru yang belum terdeteksi sebelumnya.
ADVERTISEMENT
“Biasanya, paru-paru kolaps akibat ada beberapa kelainan di dalam paru-paru,” papar Neptune dilansir Live Science. “Seseorang yang paru-parunya normal, tidak akan mengalami pneumotoraks secara spontan tanpa ada trauma atau cedera sebelumnya.”
Neptune menjelaskan, kelainan paru-paru ini dikenal dengan sebutan bleb atau bula. Kelainan ini menimbulkan adanya semacam kantong udara yang kapan saja bisa mengembang dan menekan paru-paru selama orang tersebut masih hidup. Kondisi ini pula yang pernah menyebabkan paru-paru seorang gadis kolaps saat menyaksikan konser One Direction pada 2017 lalu.
Ilustrasi menonton konser. Foto: Helmi Afandi/kumparan
Saking girang dan bersemangatnya, gadis itu tak berhenti berteriak di sepanjang konser. Hal ini menyebabkannya kesulitan bernafas. Setelah diperiksa, itu terjadi karena teriakannya memaksa udara masuk ke kantong udara di luar paru-parunya melalui saluran pernapasan dan menekan paru-parunya.
ADVERTISEMENT
Neptune menekankan, pneumotoraks sewaktu-waktu juga bisa terjadi saat seseorang melakukan perjalanan lewat jalur udara akibat perubahan tekanan udara yang ekstrem. Dalam kondisi tersebut, seseorang yang paru-parunya tidak normal akan mudah mengalami pneumotoraks. Namun bagaimanapun, Neptune mengatakan, kasus paru-paru kolaps pada seseorang setelah bernyanyi atau berteriak di sebuah konser merupakan kejadian yang tak biasa.