Ternyata 'Unicorn' Pernah Hidup di Bumi

27 Desember 2017 14:40 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Elasmotherium sibiricum, unicorn di dunia nyata (Foto: Heinrich Harder/Wikimedia Commons)
zoom-in-whitePerbesar
Elasmotherium sibiricum, unicorn di dunia nyata (Foto: Heinrich Harder/Wikimedia Commons)
ADVERTISEMENT
Unicorn Siberia atau Elasmotherium sibiricum adalah spesies mamalia yang mirip dengan unicorn dari kisah-kisah legenda. Memiliki bentuk tubuh yang lebih mirip badak daripada kuda, 'unicorn' dari dunia nyata ini ternyata pernah hidup di Bumi ribuan tahun lalu, bahkan ada kemungkinan menjadi sumber dari kisah-kisah legenda yang ada.
ADVERTISEMENT
Dilansir Science Alert, para peneliti sebelumnya sudah mengetahui adanya spesies yang mirip unicorn ini. Tetapi para peneliti ternyata salah menduga kapan unicorn Siberia itu hidup di Bumi.
Dugaan awal para peneliti mengatakan Elasmotherium sibiricum punah sekitar 350 ribu tahun lalu. Tetapi berkat temuan sebuah fosil tengkorak dari spesies tersebut di Kazakhstan oleh tim dari Tomsk State University, Rusia, para peneliti berhasil mempelajari bahwa ternyata unicorn ini hidup hingga 29 ribu tahun lalu.
Mereka menggunakan teknik penanggalan radiokarbon yang bisa memberikan data atas umur karbon di fosil tersebut untuk menemukan usianya.
Berdasarkan ukuran dan kondisi dari fosil tersebut, mereka menyimpulkan unicorn itu adalah seekor pejantan yang sangat tua.
Berdasarkan deskripsi fisiknya, unicorn Siberia itu sangat berbeda dengan unicorn yang ada di kisah legenda. Unicorn Siberia ini ditutupi bulu kasar dan memiliki satu tanduk raksasa di kepalanya. Selain itu, diduga spesies ini memiliki tinggi sekitar 2 meter, panjang sekitar 4,5 meter, dan berat sekitar 4 ton.
Elasmotherium sibiricum, unicorn di dunia nyata (Foto: naman skaia/Pinterest)
zoom-in-whitePerbesar
Elasmotherium sibiricum, unicorn di dunia nyata (Foto: naman skaia/Pinterest)
Kini para peneliti sedang memikirkan bagaimana unicorn yang baru ditemukan fosilnya itu bisa bertahan jauh lebih lama dibandingkan saudara-saudara satu spesiesnya yang mati ribuan tahun lebih awal.
ADVERTISEMENT
"Kemungkinan besar, bagian selatan dari Siberia Barat adalah sebuah akuarium, tempat badak ini terawetkan lebih baik dibandingkan sisa kawanannya," kata Andrey Shpanski, salah saeorang anggota tim.
"Ada juga kemungkinan dia bermigrasi dan hidup untuk sementara di daerah yang lebih jauh ke selatan," tambahnya.
Tim peneliti berharap temuan tersebut dapat membantu mereka memahami bagaimana peran faktor lingkungan pada punahnya suatu makhluk hidup. Hal ini dikarenakan ada beberapa hewan yang mampu bertahan lebih lama dibanding saudara satu spesiesnya dengan bermigrasi sangat jauh.
Mempelajari punahnya suatu spesies dapat membantu kita untuk menghindari nasib yang sama terjadi bagi kita dan spesies lain di Bumi.
Elasmotherium sibiricum, unicorn di dunia nyata (Foto: Wikimedia Coommons)
zoom-in-whitePerbesar
Elasmotherium sibiricum, unicorn di dunia nyata (Foto: Wikimedia Coommons)