Tren Unik Baru: 'Penis Facial' Dilakukan Banyak Artis Hollywood
ADVERTISEMENT
Beberapa artis di Hollywood punya sebuah jenis perawatan wajah yang unik, yaitu “Penis Facial” atau dikenal juga sebagai “Hollywood EGF facial”. EGF sendiri adalah singkatan dari epidermal growth factor.
ADVERTISEMENT
Perawatan ini menggunakan serum yang bahannya terbuat dari sel kulit buatan yang sel puncanya berasal dari kulup anak-anak bayi Korea yang disunat.
Menurut laporan IFL Science, jenis perawatan wajah ini pertama kali diperkenalkan oleh artis Kate Beckinsale, dan terapi semakin populer setelah artis Cate Blanchett menyebut nama terapi itu dalam wawancara dengan Vogue Australia.
EGF dikembangkan oleh ahli perawatan wajah Georgia Louise. Layanan ini awalnya hanya diberikan bagi klien-klien kelas satu di salon Louise. Klien-klien itu yang kemudian menyebarkan layanan ini kepada orang-orang "high class" lain.
Beckinsale sendiri pernah mengunggah di akun Instagramnya mengenai terapi EGF ini. Postingan itu sudah dihapus, tapi kita masih bisa melihatnya di akun Louise.
"Setelah penerbangan panjang aku memang suka sejenak berbaring dan memakai masker wajah yang terbuat dari hasil kloning kulup. Dan jujur saja siapa yang tidak suka? Terima kasih @georgialouisesk untuk facial yang luar biasa ini. Saya sangat senang kamu menenangkan saya bahwa terapi akan 'hanya sedikit menggunakan penis' karena waktu itu adalah pertama kali saya mencobanya x," tulis Beckinsale.
ADVERTISEMENT
Serum EGF berasal dari sel kulit buatan yang sel puncanya berasal dari kulup anak-anak bayi Korea yang disunat. Setelah itu, wajah akan ditempeli sebuah masker terbuat dari ganggang.
Louise mengatakan bahwa semua bahan yang digunakan dalam serum telah disetujui oleh FDA (BPOM AS) untuk digunakan sebagai bahan kosmetik.
Louise dan ahli kecantikan lain yang menggunakan EGF mengklaim bahwa faktor penumbuh protein di EGF membantu meremajakan kulit dengan meningkatkan produksi kolagen dan elastin.
Tapi menurut laporan IFL Science, sangat sedikit riset yang mendukung klaim tersebut. Meski begitu, dilaporkan ada bukti kuat yang menunjukkan terapi EGF meningkatkan respons penyembuhan luka di kulit manusia.
ADVERTISEMENT
Karena terapi EGF yang Louise lakukan diaplikasikan di bagian dermis, bagian kulit yang mengandung fibroblas, ada kemungkinan terapi seharga 650 dolar amerika atau sekitar Rp 9,3 juta ini bisa efektif.
Selain itu ada sebuah riset di 2009 yang menemukan bahwa injeksi adiposa (jaringan lemak) ke bagian dermal tikus, yang menghasilkan EGF dan beberapa faktor pertumbuhan lain, berhasil mengurangi kerutan akibat radiasi Ultraviolet (UV). Hal ini terjadi dengan mengurangi kematian sel dan meningkatkan kolagen di kulit.
Tertarik mencoba?