Tumor Langka Seberat 60 Kilogram Diangkat dari Tubuh Seorang Perempuan

7 Mei 2018 17:02 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tumor langka 60 kilogram. (Foto: Danbury Hospital)
zoom-in-whitePerbesar
Tumor langka 60 kilogram. (Foto: Danbury Hospital)
ADVERTISEMENT
Tim dokter di Connecticut, AS, berhasil mengangkat sebuah tumor rahim langka seberat 60 kilogram dengan diameter sekitar 90 sentimeter dari ovarium seorang pasien perempuan.
ADVERTISEMENT
Menurut laporan Science Alert, tumor tersebut berhasil diangkat pada 14 Februari 2018 setelah melibatkan lebih dari 12 orang spesialis di Danbury Hospital, Connecticut, AS. Mereka melakukan operasi selama lima jam pada pasien perempuan berusia 38 tahun yang tidak disebutkan namanya itu.
Awalnya, pasien perempuan tersebut mulai mencari bantuan medis ketika ia secara tiba-tiba mengalami kenaikan berat badan cukup banyak dalam waktu dua bulan.
Kenaikan berat badannya itu memang ekstrem dengan rata-rata kenaikan sekitar 4,5 kilogram per minggunya, mulai dari November 2016.
Setelah dipindai CT Scan, ditemukan adanya suatu gundukan di bagian perut. Ia pun dirujuk ke Vaagn Andikyan, ahli onkologi ginekologi di Danbury Hospital.
"Jika ukuran tumor sekitar 11 kilogram saya masih terbiasa melihatnya, tapi tumor sebesar 60 kilogram ini sangatlah langka," ujar Andikyan.
ADVERTISEMENT
"Ketika saya bertemu dengan pasien, ia mengalami malnutrisi karena tumornya berada di saluran pencernaannya, dan ia juga menggunakan kursi roda karena berat dari tumor tersebut," tambah Andikyan.
Tumor 13,6 kilogram di perut Kevin Daly (Foto: Dok. Lenox Hill Hospital)
zoom-in-whitePerbesar
Tumor 13,6 kilogram di perut Kevin Daly (Foto: Dok. Lenox Hill Hospital)
Jalannya Operasi
Tim dokter harus mengangkat tumor tersebut dengan ekstra hati-hati, sebab tumor tersebut berada di atas suatu pembuluh darah utama. Selain itu, tim dokter juga ingin menyelamatkan sistem reproduksi dari perempuan tersebut.
"Saat operasi, kami mengangkat tumor raksasa yang berasal dari bagian kiri ovariumnya. Kami mengangkat ovarium kirinya, begitu juga dengan bagian tabung fallopi, dan kita juga mengangkat jaringan peritoneal (selaput perut) yang menempel ke ovarium," jelas Andikyan ,seperti dikutip dari CNN.
Mereka juga membuang kulit berlebih di bagian perut, dan melakukan rekonstruksi dari bagian dinding perut yang rusak.
ADVERTISEMENT
Jenis Tumor
Menurut Live Science, jenis tumor ovarium yang terdapat dalam tubuh perempuan tersebut adalah suatu jenis kanker yang disebut mucinous. Maksudnya adalah tumor tersebut berasal dari sel luar ovarium. Biasanya kebanyakan tumor yang tumbuh dari sel ini tidak bersifat kanker. 
Namun, dalam beberapa kasus ketika tumor jenis ini bersifat kanker, akan sangat berbahaya. Ini dikarenakan tumor jenis ini sering kali tidak dapat didiagnosis hingga penyakitnya berada pada stadium tingkat lanjut.
Sementara itu, Science Alert juga melaporkan bahwa tumor jenis ini menyumbang 36 persen dari keseluruhan kasus tumor ovarium.
81 persen dari tumor tersebut memang jinak, tapi 14 persen di antaranya berada pada batas jinak dan ganas, lalu 5 persen sisanya sangatlah ganas.
ADVERTISEMENT
Ukuran dari tumor ini juga disebut bisa menjadi sangat besar, tapi tidak pernah diprediksi dapat berukuran hingga 60 kilogram seperti kasus perempuan ini.
"Tumor sebesar ini sangat-sangat langka dalam literatur medis," kata Andrikyan. "Tumor ini mungkin berada dalam daftar 10 atau 20 tumor terbesar yang pernah diangkat sedunia."
Tumor otak Santlal Pal (Foto: Indranil Mukherjee/AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Tumor otak Santlal Pal (Foto: Indranil Mukherjee/AFP)
Kasus Serupa
Sebelumnya, pada 2013 pernah dilaporkan adanya kasus tumor yang mirip dengan kejadian ini di India. Tumor itu ditemukan para dokter pada seorang perempuan berusia 55 tahun dan tumornya itu memiliki berat sekitar 56 kilogram.
Walau begitu, tumor ini bukanlah yang terbesar yang pernah ditemukan.
Tumor terbesar yang pernah ditemukan dilaporkan memiliki berat 137,4 kilogram. Tumor itu ditemukan pada 1994 dan pasien yang menderita tumor tersebut harus terus berada di atas tempat tidur selama dua tahun sebelum akhirnya tumor diangkat.
ADVERTISEMENT
Pasien Kembali Hidup Normal
Kini pasien perempuan tersebut telah diizinkan untuk pulang ke rumahnya sendiri, tiga bulan dua minggu setelah operasi. Ia dikabarkan menjalani pemulihan dengan baik dan telah kembali bekerja sebagai guru.
"Untungnya ia tidak memerlukan pengobatan tambahan. Ia kembali memiliki hidup normal, ia kembali ke pekerjaannya, dan ketika saya melihatnya lagi di kantorku, saya melihat senyumannya, saya melihat suatu harapan, dan saya melihat seorang perempuan yang bahagia yang telah kembali ke kehidupan normal dan keluarganya," tutur Andrikyan.