news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Virus Baru Mirip Virus Cacar Ditemukan pada Tikus

23 Mei 2018 12:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
tikus pigmi (Foto: Wikimedia Commons)
zoom-in-whitePerbesar
tikus pigmi (Foto: Wikimedia Commons)
ADVERTISEMENT
Sebuah virus yang berasal dari keluarga Poxviridae ditemukan pada tikus yang ada di wilayah Texas, Amerika Serikat. Poxviridae adalah keluarga virus yang membawa penyakit seperti cacar (smallpox) pada manusia.
ADVERTISEMENT
Peneliti menemukan virus baru ini pada tikus pigmi yang berkeliaran di wilayah timur-tengah Texas dan telah dikonfirmasi bahwa virus ini masuk dalam keluarga Poxviridae. Virus baru ini kemudian diberi nama virus Brazospox karena tikus yang membawa virus ini ditemukan di sungai Brazos.
Saat ini, belum diketahui apakah virus baru ini bisa menginfeksi manusia. Menurut Dr. Sarah Hamer, direktur Schubot Avain Health Center di Departemen Biosains Integratif Kedokteran Hewan Texas A&M University, kita tidak perlu panik terhadap virus ini karena belum diketahui bahwa virus ini dapat menjangkiti manusia.
Ilustrasi cacar (Foto: Wikimedia Commons)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi cacar (Foto: Wikimedia Commons)
Virus baru ini dinilai cukup unik karena tidak memiliki kemiripan dengan virus cacar lainnya yang sudah teridentifikasi. Virus Brazospox masuk ke dalam subfamili Chordopoxvirinae, sama seperti smallpox, tapi virus ini tidak memiliki kemiripan dengan genus yang berada dalam subfamili tersebut.
ADVERTISEMENT
Karena itu, meskipun peneliti sudah mencurigai adanya virus cacar pada tikus pigmi, mereka tidak menyangka akan menemukan sebuah virus yang benar-benar baru. “Kami tidak menyangka akan menemukan virus baru,” kata Hamer dilansir Live Science.
Hamer juga mengatakan, berkat kecanggihan teknologi saat ini, semakin banyak virus baru yang belum pernah terdeteksi sebelumnya, kini bisa ditemukan.
Saat ini Hamer dan koleganya sedang mencoba untuk mengembangkan virus ini di laboratorium milik Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) untuk melakukan penelitian lebih lanjut dan mencari tahu apakah virus ini bisa menginfeksi manusia. Mereka juga akan memetakan persebaran geografis dari hewan yang mungkin bisa membawa virus baru ini.
Studi mengenai virus ini telah dipublikasikan di jurnal Emerging Infectious Disease.
ADVERTISEMENT