Virus Langka Menyerang Negara Bagian Amerika Serikat, 1 Orang Tewas

11 Juni 2019 15:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi bendera Amerika Serikat Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi bendera Amerika Serikat Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
Serangan virus langka sedang menjadi masalah di New Jersey, sebuah negara bagian di Amerika Serikat. Baru-baru ini dua orang di wilayah itu terjangkit penyakit saraf akibat terserang virus kutu tersebut. Satu orang dilaporkan tewas akibat virus langka itu.
ADVERTISEMENT
Kedua orang itu tinggal di Sussex County. Setelah menjalani serangkaian tes, dua orang itu dinyatakan positif terinfeksi virus Powassan. Menurut New Jersey Herald, infeksi virus seperti itu sangat jarang terjadi dan virus tersebut ditularkan melalui gigitan kutu.
Herald melansir, salah satu pasien meninggal pada bulan Mei lalu, meskipun para pejabat New Jersey belum mengonfirmasi penyebab kematiannya. Adapun satu pasien lainnya sedang dalam pemulihan di rumah, menurut pejabat New Jersey.
Nama-nama pasien yang terinfeksi virus langka tersebut belum dirilis secara resmi oleh pejabat setempat. Namun, seorang warga Sussex County bernama Dianne Desormeaux Rude mengatakan kepada Herald bahwa kematian ayahnya baru-baru ini terkait dengan virus Powassan.
Ayahnya, Armand Desormeaux, 80 tahun, menderita demam tinggi pada awal Mei lalu. Kondisinya memburuk dengan cepat. "Dia mengalami kejang, gemetaran tak terkendali," kata Rude.
ADVERTISEMENT
Sekitar dua minggu sebelum jatuh sakit, ayahnya digigit kutu saat berkebun, kata Rude. Sang ayah meninggal pada 16 Mei lalu.
Ilustrasi Virus. Foto: geralt via pixabay
Meskipun banyak orang yang terinfeksi virus Powassan tidak mengalami gejala penyakit tertentu, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (Centers for Disease Control and Prevention/CDC), virus tersebut bisa menyebabkan komplikasi serius, seperti radang otak (ensefalitis) dan radang selaput yang mengelilingi otak dan sumsum tulang belakang (meningitis). Gejala-gejala yang bisa ditimbulkan oleh infeksi virus tersebut adalah demam, sakit kepala, muntah, kebingungan, kehilangan kesadaran, dan kejang.
Menurut laporan CDC, sebagaimana dilansir Live Science, sejak 2008 hingga 2017 setidaknya ada sekitar 11 kasus virus Powassan dengan gejala penyakit neurologis setiap tahunnya. Kasus penyakit neuroinvasif akibat virus tersebut dilaporkan meningkat dalam tahun-tahun terakhir. Pada tahun 2017 misalnya, ada 33 kasus penyakit neuroinvasif yang dilaporkan terkait dengan virus tersebut. Sebagian besar kasus ini terjadi di wilayah Northeast dan Great Lake.
ADVERTISEMENT
CDC menjelaskan, cara terbaik untuk mencegah infeksi virus Powassan adalah dengan melindungi diri dari gigitan kutu. Mereka juga menyarankan agar masyarakat menghindari berjalan di daerah hutan lebat, membiasakan memakai obat nyamuk, mengenakan celana panjang, serta rutin memeriksa tubuh setelah berada di luar ruangan agar tak ada kutu yang menempel di tubuh dan ikut masuk rumah.