Virus Mirip HIV Menyebar di Australia

10 Mei 2018 14:47 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Virus. (Foto: geralt via pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Virus. (Foto: geralt via pixabay)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sebuah virus kuno bernama human T-cell leukemia virus type 1 atau HTLV-1 sedang menyebar di wilayah Northern Territory, Australia dan menyebabkan kepanikan.
ADVERTISEMENT
Virus tersebut kini sudah menjangkiti 40 persen orang dewasa yang tinggal di wilayah terpencil di wilayah Australia Tengah itu. Korban terbanyak dari virus ini adalah orang Aborigin, terutama yang tinggal di kota Alice Springs.
HTLV-1 sendiri disebut sebagai virus kuno karena virus ini tercatat pernah menjangkiti warga Andea di Amerika Selatan. Keberadaan virus ini ditemukan pada mumi orang Andea yang berusia 1.500 tahun.
Di masa modern, virus ini ditemukan kembali pada tahun 1979 di laboratorium Institute of Human Virology, Fakultas Kedokteran University of Maryland, AS. Penemuan virus ini kemudian dipublikasikan pada 1980.
HTLV-1. (Foto: Passistamasculino via Wikimedia Commons)
zoom-in-whitePerbesar
HTLV-1. (Foto: Passistamasculino via Wikimedia Commons)
Keunikan HTLV-1 adalah virus ini memiliki jalur penyebaran yang mirip dengan HIV, yaitu melalui air susu dari ibu ke anaknya, hubungan seks yang tidak aman, dan melalui kontak darah, misalnya melalui transfusi.
ADVERTISEMENT
Ketika seseorang terkena virus ini, ia akan mengalami berbagai macam penyakit seperti penyakit yang menyerang sistem saraf, bronkiektasis (penyakit paru-paru yang disebabkan oleh bakteri dan dapat menyebabkan kerusakan saluran pernapasan), dan sama seperti HIV, HTLV-1 juga menyerang sistem kekebalan tubuh.
“Virus ini menyebabkan bronkiektasis. Orang-orang sekarat karena bronkiektasis yang disebabkan oleh infeksi HTLV-1,” kata Dr. Graham Taylor, dokter dan dosen di Imperial College London, dikutip dari CNN.
Taylor menyoroti lambatnya penanganan terhadap kasus ini di Australia. “Virus ini diabaikan, dan penyakit yang ditimbulkan virus ini juga diabaikan,” katanya
Selain menyebabkan bronkiektasis, virus ini juga dapat menyebabkan kanker darah, yakni leukemia dan limfoma.
Dr. Robert Gallo, direktur Institute of Human Virology sekaligus orang pertama yang menemukan virus ini mengatakan, besarnya angka pengidap HTLV-1 di kalangan penduduk asli Australia adalah karena mereka hidup di wilayah miskin yang tidak memiliki fasilitas kesehatan yang baik.
Perbandingan HTLV-1 dan HIV. (Foto: Centers for Disease Control and Prevention)
zoom-in-whitePerbesar
Perbandingan HTLV-1 dan HIV. (Foto: Centers for Disease Control and Prevention)
Selain itu, meski HTLV-1 ditemukan dalam waktu berdekatan dengan HIV, HTLV-1 tidak mendapat perhatian luas seperti HIV karena penyebaran HLTV-1 tidaklah secepat HIV. “Kita harus cepat memberi perhatian kepada HTLV-1,” kata Gallo.
ADVERTISEMENT
Selain di Australia, kasus penyebaran HTLV-1 sudah terjadi di sejumlah negara lain. Namun penyebaran virus ini bersifat endemik.
Beberapa wilayah yang diketahui telah menjadi tempat penyebaran HLTV-1 antara lain adalah barat daya Jepang, Karibia, Brazil, Peru, Guyana Perancis, wilayah Mashhad di Iran, sebuah daerah di Romania, dan wilayah terpencil di Melanesia.