Virus Misterius Baru Menyebar di Pedesaan China

3 Juni 2019 8:21 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bendera China Foto: REUTERS/Tyrone Siu
zoom-in-whitePerbesar
Bendera China Foto: REUTERS/Tyrone Siu
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sebuah virus misterius baru secara perlahan menyerang daerah pedesaan China. Awalnya belum diketahui apa penyebab dari wabah penyakit tersebut, tetapi kemudian tanda tanya besar ini berhasil diungkap dalam sebuah riset baru.
ADVERTISEMENT
Kelompok ilmuwan dari Universitas Foshan di Provinsi Guangdong, China, mendokumentasikan penemuan mereka dari patogen yang sebelumnya tidak diketahui, bernama 'virus Alongshan'.
Diterbitkan di jurnal New England Journal of Medicine, virus ini diungkap berasal dari kutu pengisap darah. Temuan ini berdasarkan sampel darah petani perempuan berusia 42 tahun dari Alongshan. Perempuan tersebut menderita demam, sakit kepala, dan mual. Diketahui, ia pernah digigit kutu.
Kutu Kasur Foto: Shutterstock
Setelah virusnya terisolasi dari darahnya, analisis genom dan miskroskop elektron menunjukkan virus ini belum pernah didokumentasikan sebelumnya.
Sejauh ini, virus tersebut telah menyerang 86 orang, yang sebagian besar berada di sekitar Mongolia dan Heilongjiang, China. Sebanyak 84 orang dari seluruh pasien merupakan petani atau pekerja kehutanan yang tinggal di daerah berbukit atau hutan.
ADVERTISEMENT
Virus yang berasal dari gigitan kutu Ixodes persulcatus ini menyebabkan berbagai penyakit, seperti Lymem Babesiosis, dan Ensefalitis, yang ditularkan melalui wilayah Siberia. Kutu merupakan hewan yang mudah sekali menyebarkan penyakit, karena sifatnya yang menempel pada inang dan memakan darah.
Tidak hanya kutu, ada bukti jika virus ini juga berasal dari nyamuk di Provinsi Jilin. Sampai saat ini virus Alongshan baru ditemukan di kawasan timur laut China. Menurut para ilmuwan, virus ini berpotensi menyebar ke wilayah lain, mengingat kutu itu juga ditemukan di Asia Timur, Siberia, Eropa Timur, dan Eropa Utara.
Bendera China. Foto: Stringer/Reuters
Para ilmuwan belum menemukan virus ini bisa ditularkan oleh manusia atau tidak. Jadi, kondisi ini masih dapat ditangani dengan mudah. Untuk mengobati virus ini, pada pasien diberi kombinasi obat antivirus dan antibiotik untuk menyembuhkan gejala yang mereka derita dalam delapan hari ke depan.
ADVERTISEMENT
Untuk mengawasi penyebaran virus dan proses penyebarannya, para ilmuwan mengambil sampel genom lengkap dan jaringan virus Alongshan yang menonjol. Hasilnya menunjukkan bahwa virus Alongshan memiliki kesamaan dengan virus Jingmen, patogen yang juga ditemukan pertama kali di China pada 2014.