Dugaan-dugaan soal Penyebab Bayi di Sumut Lahir dengan Satu Mata

Bayi Dibolehkan Mendapat Susu Formula bia Ada Kondisi Darurat (Foto: Pexels)

Warga Mandailing Natal, Sumatra Utara, dibuat heboh oleh lahirnya bayi bermata satu dalam proses persalinan yang dilakukan di RSUD Panyabungan, Kamis (13/9). Bayi yang lahir dengan satu mata itu berjenis kelamin perempuan.

Selain hanya bermata satu, bayi itu juga ternyata tidak memiliki hidung. Kepala Dinas Kesehatan Mandailing Natal, Syarifuddin, mengatakan kejadian ini tergolong langka.

Namun, penyebab bayi tersebut bisa lahir dengan satu mata dan tanpa hidung masih belum diketahui secara pasti. Dugaan sementara mengatakan penyebabnya adalah bayi itu terpapar virus rubella atau karena obat-obatan dan mercury.

"Jika dikaitkan dengan pekerjaan ayah sang bayi sebagai penambang, bisa jadi. Kita masih kesulitan mendapat informasi karena keluarganya masih tertutup," kata Syarifuddin, di RSUD Panyabungan seperti dilansir Antara, Kamis (13/9).

Tentang virus rubella

Virus rubella sendiri saat ini menjadi salah satu penyakit yang sedang banyak diperbincangkan. Penyakit yang juga memiliki nama lain campak Jerman ini adalah infeksi virus yang ditandai dengan ruam merah pada kulit.

Pada umumnya, rubella menyerang anak-anak dan remaja. Penyakit ini dapat menyebar dengan mudah lewat virus rubella, di mana penularannya dapat terjadi melalui butiran air liur di udara yang dikeluarkan penderita ketika bersin atau batuk.

Selain itu, rubella juga bisa menyerang ibu hamil. Penyakit ini berpotensi tinggi menyebabkan bayi lahir dengan sindrom rubella kongenital atau kematian dalam kandungan.

Imunisasi Measles Rubella (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)

Sindrom tersebut bisa menyebabkan cacat lahir pada bayi, yang mungkin bisa menjadi penyebab lahirnya bayi dengan mata satu dan tanpa hidung di Mandailing Natal. Tapi dugaan tidak hanya mengerucut pada virus rubella, karena bisa jadi karena obat-obatan atau mercury mengingat ayahnya yang berprofesi sebagai penambang.

Rencananya, bayi malang itu akan dirujuk ke Medan untuk diperiksa lebih lanjut. Namun kondisi sang bayi sangat lemah, hingga ada prediksi bahwa bayi tersebut tidak dapat bertahan satu sampai tiga hari.