Wanita Lebih Panjang Umur Dibanding Pria, WHO Ungkap Penyebabnya

5 April 2019 15:45 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seks pada lansia dapat meningkatkan hubungan emosinal. Foto: rudolf_langer via Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Seks pada lansia dapat meningkatkan hubungan emosinal. Foto: rudolf_langer via Pixabay
ADVERTISEMENT
Data terbaru dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menunjukkan bahwa rata-rata wanita di dunia hidup 4,4 tahun lebih lama dibanding pria. Penyebab wanita lebih panjang umur antara lain karena wanita lebih sering memeriksakan diri ke dokter dan menjaga kesehatan mereka.
ADVERTISEMENT
Samira Asma, asisten direktur jenderal WHO untuk data, analisis, dan penyampaian, punya penjelasan yang lebih rinci terkait hal ini. Dia mengatakan kaum pria meninggal lebih cepat daripada kaum wanita karena mereka tidak menjaga kesehatan mereka sebaik wanita. Selain itu, kaum pria juga cenderung terpapar risiko yang lebih besar.
“Dalam banyak situasi, pria menggunakan layanan kesehatan yang lebih sedikit daripada wanita. Mereka cenderung ogah mencari perawatan dan melanjutkan perawatan setelah didiagnosis dengan kondisi tertentu. Dan juga, pria lebih mungkin meninggal akibat penyakit tidak menular yang sebenarnya dapat dicegah dan diobati serta akibat kecelakaan lalu lintas jalan raya,” kata Asma sebagaimana dikutip dari VOA.
Ilustrasi kecelakaan motor Foto: Muhammad Faisal/kumparan
Dalam laporan WHO yang bertajuk Statistics Overview 2019 itu disebutkan juga bahwa ada 40 penyebab utama kematian di seluruh dunia. Dari 40 penyebab kematian tersebut, pria memiliki tingkat kematian lebih tinggi pada 33 faktor risiko di antaranya ketimbang wanita.
ADVERTISEMENT
Misalnya, laporan itu menyebutkan pria merokok dan minum alkohol jauh lebih banyak daripada wanita. Selain itu, ditemukan juga bahwa tingkat kematian akibat bunuh diri pada pria ternyata 75 persen lebih tinggi dibanding pada wanita.
Ilustrasi rasa ingin bunuh diri. Foto: Fitra Andrianto/kumparan
Dari laporan tersebut, Asma juga menyoroti adanya peningkatan jumlah kasus penyakit tidak menular di sebagian besar negara berpenghasilan rendah dan menengah, terutama di Afrika. Dia mengatakan ini disebabkan oleh munculnya kebiasaan hidup yang buruk yang menjadi faktor risiko, seperti penggunaan tembakau, peningkatan konsumsi alkohol, dan pola makan yang tidak sehat.
Ia mengatakan penyakit tidak menular yang menjadi penyebab utama kematian orang-orang di seluruh dunia antara lain adalah penyakit jantung kardiovaskular dan iskemik. “Dan hipertensi. Meskipun dapat dicegah dan diobati, sayangnya faktor risikonya tidak diperhatikan,” katanya.
ADVERTISEMENT
Dari laporan tersebut, Asma menggarisbawahi perlunya setiap negara untuk memprioritaskan pelayanan dan perawatan kesehatan primer. Dia mengatakan setiap orang seharusnya dapat menerima obat dan perawatan yang mereka butuhkan untuk mengobati penyakit mereka.
Selain itu, dia juga menekankan perlunya memberikan edukasi dan kesadaran kepada banyak orang di seluruh dunia, agar sadar terhadap faktor-faktor risiko apa saja yang dapat menyebabkan kematian dini.