Washington Bakal Beri Izin Ubah Mayat Manusia Jadi Kompos

30 April 2019 14:57 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi pupuk kompos. Foto: pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pupuk kompos. Foto: pixabay
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Washington akan menjadi negara bagian Amerika Serikat pertama yang mengizinkan 'pengurai organik alami'. Itu adalah metode pemakaman yang dapat mengubah tubuh manusia menjadi kompos dalam hitungan minggu.
ADVERTISEMENT
Rancangan Undang-Undang (RUU) yang melegalkan proses tersebut kini telah lolos di tahap legislatif pada 19 April lalu, dan sekarang hanya perlu ditandatangani oleh Gubernur Jay Inslee. RUU itu akan memberikan pilihan kepada seseorang untuk menguburkan tubuh mereka setelah mati melalui pengurai organik alami dan hidrolisis alkali.
"Sudah waktunya, kita membiarkan beberapa teknologi diterapkan pada manusia, baik karena kita berpikir bahwa orang harus memiliki kebebasan untuk menentukan sendiri bagaimana mereka menginginkan tubuhnya dibuang, dan juga karena kita belajar dari waktu ke waktu bahwa ada beberapa cara yang lebih ramah lingkungan dan aman untuk membuang jenazah manusia,” ujar Senator Demokrat dari negara bagian Washington, Jamie Pedersen, di DPR setempat, seperti dikutip dari IFL Science.
Ilustrasi kremasi Foto: wikimedia.commons
Jika RUU ini disetujui, salah satu perusahaan bernama Recompose yang berbasis di Seattle telah siap bekerja sama dengan para ilmuwan untuk menyediakan layanan bagi orang-orang yang ingin mengubah tubuhnya menjadi kompos setelah meninggal.
ADVERTISEMENT
Metode pengurai organik alami pada dasarnya adalah proses mempercepat dekomposisi pada tubuh manusia. Tubuh manusia dimasukkan ke dalam sebuah bejana berputar yang memiliki suhu tertentu, bersama beberapa buah kayu, jerami, dan gas.
Setelah proses selesai, tubuh manusia akan berubah menjadi abu dan dikembalikan kepada keluarga atau orang-orang yang dicintai untuk nantinya bisa dijadikan pupuk kompos.
Ilustrasi pupuk. Foto: Shutter Stock
Sedangkan hidrolisis alkali adalah metode kremasi mayat yang menggunakan sejumlah proses kimia yang melibatkan panas, air, dan alkali untuk mengubah sisa-sisa tubuh menjadi abu.
Baik motode penguburan maupun kremasi sebenarnya memiliki kelemahan dalam hal lingkungan. Penguburan dapat berisiko mencemari air dan tanah akibat cairan pembalsem yang digunakan pada jenazah, terutama di daerah padat penduduk.
ADVERTISEMENT
Sementara kremasi dapat melepaskan karbon dioksida, yakni gas rumah kaca yang berkontribusi terhadap pemanasan global. Meski jumlah karbon dioksida relatif kecil, sekitar 400 kilogram CO 2, jika dibandingkan dengan produksi industri, tetapi banyak orang yang akan merasakan efeknya.