Waspada Air Pasang dan Hujan Lebat saat Bulan Merah Darah 31 Januari

29 Januari 2018 12:11 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gerhana Bulan. (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Gerhana Bulan. (Foto: Pixabay)
ADVERTISEMENT
Pada 31 Januari 2018 mendatang, kita bakal menyaksikan fenomena alam langka gerhana Bulan total alias Bulan merah darah, yang terjadi berbarengan dengan supermoon dan blue moon. Lalu, bagaimana kondisi cuaca saat fenomena itu berlangsung nantinya?
ADVERTISEMENT
Saat terjadi fenomena tersebut pada 31 Januari 2018, BMKG (Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika) mengimbau masyarakat untuk mewaspadai tinggi pasang maksimum. Pasang maksimum dapat mencapai 100-140 sentimeter dan surut minimum 100-110 sentimeter pada 30 Januari sampai 1 Februari 2018.
Beberapa wilayah pesisir yang mengalami tinggi pasang maksimum ini antara lain, Sumatera Utara, barat Sumatera Barat, selatan Lampung, utara Jakarta, utara Jawa Tengah, utara Jawa Timur, dan Kalimantan Barat.
Potensi Hujan Sedang hingga Lebat
Selain itu, beberapa wilayah di Indonesia berpotensi mengalami hujan dengan intensitas sedang hingga lebat dalam waktu satu pekan, mulai 29 Januari hingga 3 Februari 2018.
Ilustrasi hujan (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi hujan (Foto: Pixabay)
Penyebab utama dari potensi hujan ini adalah pergerakan massa udara dingin dari daratan Asia yang masih cukup aktif ditinjau dari indeks seruakan udara dingin (cold surge). Hal ini menyebabkan terbentuknya beberapa wilayah pertemuan angin yang menyebabkan pertumbuhan awan hujan menjadi signifikan.
ADVERTISEMENT
Sejumlah wilayah yang berpotensi terjadi hujan sedang hingga lebat dalam periode seminggu itu adalah Aceh, Jambi, Kep. Bangka Belitung, Lampung, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Papua Barat, dan Papua.
Kecepatan Angin dan Gelombang Laut
Selain potensi hujan lebat, peningkatan kecepatan angin hingga lebih dari 20 knot berpotensi terjadi di Laut Jawa, Samudera Hindia selatan Pulau Jawa, Selat Sunda, perairan utara Jawa Tengah, perairan utara Nusa Tenggara Barat hingga Nusa Tenggara Timur, dan pesisir utara pulau Jawa.
Peningkatan kecepatan angin itu berdampak juga pada peningkatan gelombang laut di beberapa wilayah seperti berikut.
ADVERTISEMENT
- Tinggi gelombang 4,0 - 6,0 meter (Very Rough Sea) berpeluang terjadi di Samudra Hindia selatan Jawa hingga Nusa Tenggara Timur. Perairan selatan P. Sumba - P. Sawu - P. Rote - Laut Timor, Laut Arafuru
- Tinggi gelombang 2,5 - 4,0 meter (Rough Sea), berpeluang terjadi di perairan Enggano, barat Lampung, Selat Sunda bagian selatan, perairan selatan Jawa, perairan Kep. Sermata - Leti, perairan Kep. Babar - Tanimbar.
Perahu dan matahari terbit di pinggir laut. (Foto: Anis Efizudin/Antara)
zoom-in-whitePerbesar
Perahu dan matahari terbit di pinggir laut. (Foto: Anis Efizudin/Antara)
Oleh karena itu, BMKG memberikan beberapa imbauan yang perlu diperhatikan masyarakat di lokasi-lokasi terdampak. Imbauannya sebagai berikut.
- Waspada potensi genangan, banjir maupun longsor bagi yang tinggal di wilayah berpotensi hujan lebat terutama di daerah rawan banjir dan longsor.
- Waspada terhadap kemungkinan hujan disertai angin yang dapat menyebabkan pohon maupun baliho tumbang/roboh.
ADVERTISEMENT
- Tidak berlindung di bawah pohon jika hujan disertai kilat/petir.
- Waspada kenaikan tinggi gelombang, potensi rob dan dampaknya.
- Waspada hujan lebat disertai angin kencang yang berbahaya bagi kapal berukuran kecil.
- Menunda kegiatan penangkapan ikan secara tradisional hingga gelombang tinggi mereda.